SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Abdurrahim Ba’asyir selaku ketua Advokasi dan Kelaskaran Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) merasa keberatan dicatutnya kegiatan Parade Tauhid yang di gelar di Solo pada film Jihad Selfie buatan Noor Huda Ismail. Iim sapaan akrabnya menyampaikan pada Panjimas dirumahnya, komplek ponpes Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, jum’at (5/8/2016).
“Kita akan cari itu, kita akan beri peringatan untuk frame-frame itu dicabut dan minta maaf pada kita, kalau dia tidak mau ya nanti akan ada langkah berikutnya” ucapnya.
Menurut Iim, apa yang dilakukan Noor Huda hanyalah mencari keuntungan dunia dengan menginjak kepala orang-orang mukmin. Orang semacam ini baginya sangat membahayakan bagi komunitas orang-orang yang beriman.
“Saya lihat sendiri, salah satu acara televisi di Thailand, dia menyampaiakan bagaimana merubah orang, bahasa dia, orang ini saya ubah dulunya tentengannya Kalasnikov sekarang tentengannya ayam. Dan ini orang motifnya hanya mencari keuntungan dunia. Dan orang semacam ini bahaya bagi pergerakan Islam” ujarnya.
Selain itu, pengakuan Noor Huda yang merupakan alumni Ngruki dipandang sebelah mata oleh pengurus dan jajaran ponpes Al Mukmin Ngruki. Bahkan menurut Iim, kehadiran Noor Huda di ponpes sudah ditolak.
“Apalagi dia mengatasnamakan alumni Ngruki, pakar, banyak mengenal orang Ngruki, padahal dirinya di Ngruki sendiri sudah tidak boleh dia masuk ke komplek sini. Kenapa? Ya karena saking jijiknya kita. Kalau dia sudah tidak bisa perbaiki diri ya sudah urusan dirinya sama Allah” pungkasnya. [SY]