SOLO,(Panjimas.com)- Menanggapi keluhan masyarakat, terkait prostitusi yang masih berlangsung terang-terangan di wilayah Solo khusnya di Kelurahan Kestalan atau orang sering menyebutnya sekitar Radio Republik Indonesia (RRI), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) mendatangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di jalan Slamet Riyadi 275, Sriwedari, Laweyan, Solo, Selasa (2/8/2016).
Ketua LUIS Edi Lukito meminta agar prostitusi tersebut bisa ditutup karena memiliki dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Menanggapi hal itu, Drs. Eny Tiyasni Susana, MM kepala Disbudpar Solo menerima masukkan yang telah disampaikan LUIS. Dirinya menjanjikan akan mengambil langkah kerja dalam satu bulan kedepan berupa sosialisasi secara intensif.
Lain hal, Sarwoto satuan kerja Disbudpar yang merupakan warga asli Kestalan, merasakan betul bagaimana suasana wilayah RRI. Bagaiman tidak, dirinya sejak kecil sudah hidup berdampingan dengan lingkungan yang terkenal prostitusinya tersebut.
“Saya karena orang asli situ, sejak kecil sudah disuguhkan pemandangan seperti itu, bagai mana mereka mangkal, bertransaksi dan hotel mana saja yang masih aktif digunakan memang tahu. Saya juga kawatir perkembangan anak disekitar sana itu, yang kita harapkan Hotel jalan, pariwisata jalan, prostitusi hilang” ujar Sarwoto. [SY]