GAZA, (Panjimas.com) – Pemimpin Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal telah menegaskan bahwa “perjuangan politik yang baik membutuhkan perlawanan serta daya tahan yang kuat” untuk mencapai tujuannya, seeprti dilansir Quds Press hari Jumat (29/07/2016).
Khaled Meshaal membuat komentar ini ketika berbicara melalui telepon pada pemakaman mujahid Palestina Mohamed Al-Faqih, yang dibunuh oleh tentara Israel di Hebron.
“Setiap tindakan populer, baik hukum dan politik yang mendukung gerakan nasional adalah sesuatu yang penting, tetapi kekuatannya akan berlipat ganda ketika dilakukan secara paralel dengan perlawanan,” kata Meshaal kepada para pelayat yang hadir di pemakaman Al-Faqih.
Pemimpin Hamas ini juga menekankan bahwa politik yang tidak didukung dengan ketahanan pastilah lemah dan tidak akan mencapai apa-apa dalam mendukung masalah Palestina.
Selain itu, Meshaal menekankan pada pentingnya persatuan Palestina secara resmi dan merakyat agar mampu mendukung kedua perjuangan ini baik jalur perlawanan maupun jalur politik.
Pesan yang dikirim oleh para syahid dan pejuang Palestina, lanjut Meshaal, sedang dalam proses menuju rekonsiliasi internal, dan hal in tidak dapat dicapai tanpa persatuan nasional.
“Dalam rangka untuk mengembalikan perjuangan Palestina sebagai isu sentral dan prioritas utama dalam agenda Arab dan agenda internasional,” pemimpin Hamas itu menyimpulkan, bahwa “kita harus bersatu dan menyepakati program politik bersama berdasarkan perlawanan dan aksi politik.” [IZ]