ALEPPO. (Panjimas.com) – Rusia dan rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad telah membombardir Aleppo, provinsi bagian utara Suriah, baik dari darat maupun udara.
“Ratusan ribu orang telah menjadi korban bencana kemanusiaan oleh diktator kejam Assad dan masyarakat internasional telah bertindak secara buta dan tuli terhadap penderitaan rakyat Aleppo,” ujar Presiden Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi [National Coalition for Syrian Revolutionary and Opposition Forces], Enes Abdi mengatakan dalam pidatonya kepada media Turki, Yeni Şafak.
“Aleppo selalu menjadi stimulator revolusi. Baru-baru ini, pasukan Rusia dan pasukan rezim Assad mengintensifkan serangan-serangan mereka dan sebagai kesimpulan terkait ini, pasukan rezim Assad merebut daerah-daerah penting dan strategis seperti Seken Shebabi, Leiramon dan Beni Zeid, mereka juga berhasil mengepung kota. Selama 20 hari, tidak ada bantuan kemanusiaan yang dapat disalurkan ke kota karena risiko di jalan Castillo, ” kata Enes Abdi.
55 persen wilayah dari pusat kota Aleppo telah dikendalikan oleh musuh [Assad], di mana sekitar 50.000 keluarga terus berupaya bertahan. Namun, semua persediaan telah habis dan untuk menemukan makanan pokok adalah kami perlu menghadapi berbagai rintangan, ” kata Abdi.
“Aleppo akan menjadi saksi pembantaian paling mengerikan di 25 Distrik, terutama Yarmouk, Madaya, Zabadani, yang telah dikepung pasukan rezim,” tambahnya.
Abdi juga mengatakan bahwa Partai Pekerja Kurdistan (PKK) – yang berafiliasi dengan Partai Uni Demokratik (PYD) yang merupakan organisasi teroris telah menyerang beberapa daerah Turkmen dan lingkungan Arab, khususnya Ashrafiyah.
Untuk Diketahui, Sejak puluhan tahun lamanya PKK memperjuangkan ideologi marxisme-leninis, mencita-citakan Negara Komunis dengan berbasis nasionalisme Kurdi. Dengan karakter ektrim kiri komunis yang keras ini PKK telah lama mereka berseteru dengan Turki.
Aleppo adalah salah satu daerah penting yang telah menjadi saksi pertempuran lama antara kubu oposisi moderat melawan pasukan rezim Assad yang didukung Iran dan Rusia.
Daerah Aleppo ini sangat signifikan, strategis dan penting karena lokasinya, hanya terletak sekitar 50 kilometer dari wilayah Turki.
“Mereka juga berusaha untuk menciptakan kekacauan di Turki ‘
Abdi juga mengatakan bahwa sebagian pasukan telah mencoba untuk menggulingkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk dapat menciptakan kekacauan di Turki, seperti yang Suriah telah alami.
Presiden Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi Enes Abdi juga menjelaskan tentang upaya kudeta 15 Juli di Turki dan menyebutnya sebagai “upaya untuk memadamkan harapan bagi umat Islam”, yang selama 15 tahun terakhir ini telah berhasil dicapai Turki.
“Namun, bangsa Turki melakukan perlawanan yang unik terhadap pasukan ini yang bertujuan mengepung bangsa ini. kejadian itu menunjukkan kepada kami bahwa rakyat Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang telah berdiri mendukung dan membersamai rakyat Suriah, telah ditargetkan dalam upaya menciptakan kekacauan ini. Namun, Tuhan telah menyelamatkan Turki dan Erdogan, ” kata Abdi.
“Jika kudeta berhasil, Assad akan sangat senang. Bahkan mendapatkan kontrol atas semua wilayah Suriah tidak bisa membuatnya lebih bahagia daripada mendengar bahwa Erdogan digulingkan,” tambahnya kepada Yeni Safak. [IZ]