GAZA, (Panjimas.com) – Hamas mengatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-27 Liga Arab “mencerminkan status penurunan”, menunjukkan bahwa negara-negara Arab sedang menderita, bahkan pada tingkatan pejabat pemerintahan”, seperti dilansir Middle East Monitor.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Rabu (27/07/2016), Gerakan Perlawanan Palestina itu mengatakan bahwa “Hamas mengungkapkan penyesalannya mengenai penurunan antusiasme pejabat pemerintahan negara-negara Arab yang tercermin dalam KTT Nouakchott, di tengah tidak adanya dua pertiga (2/3) dari para pemimpin Arab dan Presiden yang hadir disana.”
“Kami menyesal bahwa KTT Nouakchott akhirnya keluar dengan pernyataan yang tidak memenuhi kepentingan rakyat Palestina dan bangsa Arab.”
Hamas mengecam “tidak adanya isu-isu pengepungan Israel dan perang Israel di Jalur Gaza dalam diskusi KTT Nouakchott, tanpa menuntut pencabutan blokade Israel atas Jalur Gaza.”
“Isu Palestina akan tetap menjadi isu sentral bagi bangsa-bangsa Arab, dan tidak ada kesuksesan KTT jika mengabaikan isu ini … hasil keputusan dengan inisiatif politik yang bias terhadap Israel tidaklah dapat diterima!; padahal penyelesian atas masalah ini harus melewati perjuangan dan perlawanan.”
KTT Liga Arab ke-27 diadakan pada hari Senin (25/07) di ibukota Mauritania, Nouakchott. Hanya delapan pemimpin Arab yang mengambil bagian dalam pertemuan puncak Liga Arab ini, sementara 14 pemimpin lain tidak hadir. [IZ]