JAKARTA (Panjimas.com) – Insiden salah lirik yang terjadi dalam operasi Tinombala di Poso menurut Mustofa B Nahrawardaya dipandang sebagai hal yang mengerikan.
Pengamat terorisme tersebut mengungkapkan bila aparat seperti Brimob dan TNI saja bisa salah tembak, bagaimana dengan warga sipil.
“Kita pakai logika saja, TNI dan Polri yang mereka dibekali kemampuan bertempur/berperang bisa salah tembak begitu, apalagi kepada warga sipil,” kata Mustofa kepada Panjimas.com, Kamis (28/7/2016). (Baca: Salah Lirik, Intel TNI Tewas Diberondong Brimob di Poso)
Oleh sebab itu, Mustofa mendesak korban-korban tewas yang ditembak mati selama ini oleh aparat, harus diteliti.
“Jadi orang-orang yang ditembak mati oleh polisi kemarin itu menurut saya harus diaudit dan diteliti, benar tidak orang-orang sipil yang mati itu dianggap sebagai Santoso dan kawan-kawannya atau memang itu warga sipil biasa. Kemudian korban-korban yang jatuh sejak operasi baik dari TNI dan Polri juga diteliti,” jelasnya.
Mustofa menilai bahwa insiden ini sangat mengerikan. Meski begitu, insiden tersebut semakin membuka mata masyarakat tentang bagaimana kinerja aparat selama ini.
“Ini mengerikan, sesama teman saja mereka bisa salah tembak bagaimana kepada warga sipil,” tandasnya. [AW]