SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Sejumlah pengurus LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) pada Rabu, (28/7) malam mendatangi Polsek Grogol. Rombongan LUIS yang dipimpin oleh Edi Lukito sebagai ketua menyampaikan laporannya terkait adanya tari telanjang yang diselenggarakan oleh Karaoke Bima Solo Baru.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri dari unsur pemerintahan Sukoharjo yang terdiri dari Wakapolsek Grogol Aiptu Daryono, AKP Teguh Kasat Intelkam Polres Sukoharjo, Daryanto dari Kodim Sukoharjo dan Joko dari Kasi Trantib Kecamatan Grogol.
Dalam pengantarnya pengurus LUIS yang terdiri dari Edi Lukito Ketua LUIS, Yusuf Suparno Sekretaris, dan Endro Sudarsono Humas menyampaikan bukti berupa foto Iklan Bima Karaoke tentang Sexy Dance serta foto tarian setengah telanjang yang diperoleh dari rekaman video berdurasi 32 detik.
Dalam video tersebut yang diambil tanggal 15 Juli 2016 terdapat 2 wanita diatas panggung letter U menari erotis diiringi musik yang dimainkan oleh wanita muda bertato dibagian lengan kirinya
Dari data yang diperoleh LUIS disebutkan, bahwa harga tiket masuk ke acara tersebut Rp 40.000,00 bisa nyawer minimal Rp 50.000,00. Tarian tersebut berlangsung setiap hari hari Rabu pukul 23.00 hingga Kamis dinihari pukul 02.45 WIB.
Sementara itu pihak manajemen Karaoke Bima, Nugroho yang diminta hadir dalam pertemuan tersebut mengakui Cafe Bima benar mengadakan acara tari telanjang dan itu sudah berlangsung selama setengah tahun.
“Benar kami memang mengadakan acara tersebut (tari telanjang) dan itu baru berjalan sekitar 6 bulan” ujar Nugroho yang sudah bekerja selema 6 tahun.
Menurut Joko selaku Kasi Trantip Kecamatan Grogol paska kasus bentrok yang menyebabkan meninggalnya anggota TNI AU, Karaoke Bima menjadi perhatiannya. Ia juga mengingatkan bahwa ijin operasi yang diberikan Pemkab Sukoharjo sering dilanggar oleh pihak manajemen Karaoke Bima.
LUIS minta kepada pihak Manajemen Karaoke Bima untuk membuat pernyataan pengakuan salah secara tertulis dan berjanji tidak akan mengulangi ijin peruntukannya maksimal Jumat, 29 Juli 2016.
Jika hal tersebut tidak dilakukan maka LUIS akan melakukan segala upaya untuk membubarkan acara maksiat tersebut.
Keberadaan Karoke Bima sendiri selama ini sangat meresahkan masyarakat karena tempat maksiat tersebut berdiri tak jauh dari Masjid Baitul Makmur. Selain itu yang lebih mengherankan Karoke Bima juga berdiri dekat dengan Polsek Grogol. Namun ironisnya aparat kepolisian setempat seolah tutup mata dengan tempat maksiat tersebut. [RN]