JAKARTA (Panjimas.com) – Nahas menimpa Muhammad Ilham yang tertembak di dekat pos sekat Towu, Poso pada Rabu (27/7), pukul 12.30 WITA. Anggota TNI berpangkat Sersan ini diduga kelompok Santoso sehingga menjadi target dan tewas di lokasi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, kejadian bermula saat tujuh orang yang tidak dikenal tersebut berada di dekat Pos sekat Towu, Poso. Kemudian Satgas Tinombala melakukan pemanggilan menggunakan bahasa sandi, namun tidak ada respon.
“Sudah dipanggil dengan bahasa sandi, tapi tidak menjawab,” kata Boy saat dikonfirnmasi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (27/7).
Kemudian, terjadilah baku tembak antara Satgas Tinombala gabungan TNI-Polri dengan tujuh orang tersebut. Sayangnya, belakang diketahui tujuh orang tidak dikenal merupakan Satgas intel Tinombala pimpinan Kapten Inf Khalef.
Satgas Intel tengah bertugas untuk menindak lanjuti jaringan terkait penimbunan senjata api di sekitar Tower Desa Towu. Akibat baku tembak tersebut, satu orang personel Intel tewas di lokasi dengan luka tembak di bagian kepala. Korban sudah dibawa ke RSUD Poso sejak pukul 13.35 WITA untuk dilakukan visum.
“Ini insiden salah lirik sasaran, saat ini tim Propam dan Kakorbrimob sudah berangkat untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota Brimob Satgas Tinombala terkait peritiwa tersebut,” ujar Boy.
Kemudian Kapolda Sulawesi Tengah dan Danrem Sulawesi Tengah juga terus melakukan koordinasi. Sedangkan situasi dan lokasi kejadian tambahnya saat ini sudah aman terkendali. [AW/ROL]