ISTANBUL, (Panjimas.com) – Pihak berwenang Turki telah menahan “tangan kanan” Ulama Turki Fethullah Gulen.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding Gulen telah mendalangi upaya kudeta 15 Juli yang gagal oleh faksi militer Turki, demikian menurut seorang pejabat kepresidenan, dilansir oleh Russian Today [RT News].
Tangan kanan Gulen ini diketahui bernama Halis Hanci, ia telah tiba di Turki [13 Juli] dua hari sebelum aksi kudeta dilancarkan yakni pada 15 Juli, menurut pejabat Kepresidenan yang menjelaskan bahwa Halis Hanci adalah tangan kanan Gulen, mengutip RT News.
Sebelumnya hari Sabtu 923/07), Muhammet Sait Gulen, keponakan Fettullah Gulen, ditangkap atas perintah Kepala Kejaksaan Ankara. Dia [Sait Gulen] adalah orang pertama dari kerabat dekat Gulen yang ditahan saat ini, meskipun anggota-anggota lain dari keluarga Gulen yang kini tinggal di Pennsylvania itu, sebelumnya telah ditempatkan dalam tahanan.
Turkey has repeatedly demanded that the US extradite Gülen, and has said it will submit an official extradition request for him within days.
Para komplotan kudeta [15 Juli] yang ditangkap “mulai mengaku,” kata Erdogan kepada Stasiun Televisi France-24 (F24) dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu (23/07), Erdogan menekankan bahwa, menurut kesaksian-kesaksian dari para pemimpin kudeta, mereka “diberi instruksi dari Pennsylvania.”
“Mereka bahkan mencoba untuk mempengaruhi Kepala Staf Militer Turki, [Jenderal Hulusi Akar], yang disandera di Pangkalan Udara, untuk berbicara dengan Gulen secara langsung,” kata Erdogan kepada France 24.
Erdogan menuduh Gulen, Ulama Turki yang kini berada dalam pengasingan dan tinggal di AS, bahwa Gulen sedari awal telah mendalangi aksi kudeta yang gagal [15 Juli].
Turki telah berulang kali menuntut AS untuk dapat mengekstradisi Gulen, dan mengatakan akan mengajukan permintaan ekstradisi secara resmi untuknya dalam beberapa hari.[IZ]