ALEPPO, (Panjimas.com) – Setidaknya 10 warga sipil tewas dan puluhan lainnya menderita luka-luka pada hari Ahad, (24/07/2016) ketika pesawat tempur Rusia menyerang sebuah Rumah Sakit dan daerah pemukiman di provinsi Aleppo bagian utara Suriah, demikian menurut sumber-sumber lokal.
Jet tempur Rusia telah membom sebuah Rumah Sakit di kota Atarib dan sebuah pasar di daerah yang dikuasai kubu oposisi di Aleppo, salah satu sumber mengatakan kepada Anadolu Agency.
“10 warga sipil tewas dan 40 lainnya luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak,” tambah sumber itu tanpa menyebut nama karena masalah keamanan.
Kota Aleppo telah dibombardir oleh serangan-serangan udara dalam beberapa hari terakhir, bertepatan dengan pertempuran sengit antara kelompok-kelompok oposisi bersenjata dan pasukan rezim Assad di pinggiran kota Aleppo, Serangan-serangan udara dilakukan sebagai upaya untuk memperketat cengkeraman pasukan Assad di kota-kota d Suriag yang mereka blokade.
Pada hari Sabtu (23/07), jet-jet tempur milik rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad dan militer Rusia telah membombardir wilayah oposisi di Aleppo, sehingga menewaskan 19 orang dan melukai 55 lainnya.
Direktorat Free Health yang mendukung kubu oposisi di Aleppo mengumumkan pada hari Ahad, (24/07) bahwa enam Rumah Sakit di kota itu saat ini menghentikan layanan operasional kesehatannya karena serangan-serangan oleh pasukan rezim.
Pekan lalu, Koordinator Bantuan Darurat PBB, UN Emergency Relief Coordinator, Stephen O’Brien memperingatkan bahwa 300.000 orang sedang berada dalam risiko tinggi dan dalam situasi kekurangan akses saat ini di Aleppo yang dikepung pasukan rezim Assad.
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]