MUNICH, (Panjimas.com) – Pemuda berkewarganegaraan ganda Jerman-Iran, yang merupakan pelaku insiden penembakan di pusat perbelanjaan Olympia kota Munich, tidak memiliki hubungan dengan kelompok Islamis manapun, Ia hanyalah pemuda gila yang terobsesi dengan pembunuhan massal, demikian pernyataan Kepolisian Munich, hari Sabtu (23/07/2016) dilansir oleh Reuters.
Pemain berusia 18 tahun, lahir dan dibesarkan secara lokal di Jerman, ia melepaskan tembakan di dekat pusat perbelanjaan Olympia yang menewaskan 9 jiwa, dan melukai setidaknya 27 orang, sehingga memicu status darurat ibukota negara bagian Bavaria itu. Layanan transportasi publik dihentikan, jalanan ditutup, warga diminta tetap tinggal dirumah, semetara pasukan elit kotra-terrorisme GSG 9 beroperasi dan petugas kepolisian tumpah ruah berjaga-jaga di kota Munich.
Tujuh korban tewas dilaporkan adalah masih berusia remaja, beberapa korban memiliki darah Kosovo, Yunani, dan Turki.
Kepolisian mengatakan pelaku mungkin telah terpikat kepada kematian mereka melalui akun Facebook yang di-hack, yang mana insiden ini terkait erat dengan ulang tahun kelima dari serangan kembar oleh pembunuh massal Norwegia, Anders Breivik yang menewaskan 77 orang.
Penembakan Munich ini telah melukai lebih dari 27 orang, beberapa diantaranya mengalami luka serius. Serangan ini merupakan tindakan ketiga kekerasan terhadap warga sipil di Eropa Barat – dan yang kedua di bagian selatan Jerman – dalam delapan hari terakhir.
Kepala Kriminal negara bagian Bavaria, Robert Heimberger mengatakan pria bersenjata, yang media Jerman sebut bernama Ali David Sonboly (18 tahun), membawa lebih dari 300 peluru dalam ranselnya, diduga kemudian ia menembakkan pistol ke dirinya sendiri.
Kepolisian Munich menyaksikan bunuh diri pelaku pada 20:30 malam waktu setempat (18.30 GMT), kata Kepolisian, Sabtu (23/07).
Setelah operasi pencarian petugas polisi di kamar pelaku, ditemukan sebuah buku tentang kisah penembakan remaja, Kepala Polisi Munich, Hubertus Andrae mengesampingkan hubungan serangan Munich ini dengan kelompok militan Islam.
“Berdasarkan penelusuran kami, tidak ada indikasi apapun bahwa ada koneksi ke Islamic State (IS)” atau masalah pengungsi,” jelas Andrae mengatakan pada konferensi pers.
Pelaku berkewarganegaraan ganda Jerman-Iran diketahui telah menerima perawatan psikiatris dan kemungkinan besar ia adalah pelaku individual yang tidak memiliki hubungan dengan Islamic State (IS), kata polisi.
Penyelidikan juga telah memberikan alasan untuk kami penyelidik mempercayai bahwa ia [pelaku] bertindak sendirian, Andrae mengatakan, Kepala Polisi Munich itu pun menambahkan bahwa pembunuh itu lahir dan dibesarkan di daerah Munich dan telah menghabiskan waktu dalam perawatan kejiwaan.
“Dokumen penembakan ‘spress” ditemukan, sehingga pelaku jelas meneliti subjek ini secara intensif.”
Penembak lahir dan dibesarkan di daerah Munich dan telah menghabiskan waktu dalam perawatan kejiwaan, dan tidak ada bukti yang menunjukkan ia punya rekan dalam penyerangan, kata Andrae.
Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere mengatakan itu juga terlalu dini untuk mengaitkan penembakan Munich dengan Breivik, yang pada tahun 2011 menembak mati 69 peserta pada kegiatan kamp pemuda musim panas di Norwegia setelah membunuh delapan orang lain dengan meledakkan bom van di ibukota Oslo.
Tapi de Maiziere mengatakan kepada stasiun televisi publik Jerman bahwa pemerintah akan melihat dengan seksama pada langkah-langkah keamanan setelah penyelidikan selesai untuk melihat jika ada perubahan yang diperlukan.
De Maiziere said a unit of federal police had been readied on Friday given initial indications of a possible large militant attack, but in the end it was not used.
De Maiziere mengatakan unit polisi federal telah bersiap pada indikasi awal Jumat ketika diberikan laporan kemungkinan serangan militan secara besar-besaran, tapi pada akhirnya itu tidak digunakan.[IZ]