BERLIN, (Panjimas.com) – Setidaknya 10 orang dilaporkan tewas, termasuk pelaku penembakan, sementara lebih dari 20 orang menderita luka-luka setelah pada hari Jumat, (22/07/2016) terjadi insiden penembakan di pusat perbelanjaan di kota Munich, bagian selatan Jerman, demikian menurut pejabat Jerman, dilansir AA.
Kepolisian Munich kemudian mengumumkan melalui akun Twitter-nya bahwa seorang pria bersenjata ditemukan tewas hampir satu kilometer dari pusat perbelanjaan Olympia, dan dia diyakini menjadi satu-satunya pelaku penembak menurut temuan awal penyelidikan.
“Kami menemukan seorang pria, yang membunuh dirinya sendiri. Kami berasumsi, bahwa ia adalah satu-satunya penembak,” kata Kepolisian Munich diposting melalui akun resminya di Twitter.
Insiden penembakan di pusat perbelanjaan kota Munich, Olympia ini tercatat sebagai serangan ketiga terhadap warga sipil di wilayah Eropa Barat dalam delapan hari terakhir.
Pihak berwenang Jerman mengatakan kepada publik untuk menjauhi jalan-jalan kota, dan pasca insiden layanan transportasi kota Munich dihentikan dan jalan raya telah ditutup.
Mengutip laporan Reuters, seorang juru bicara Kepolisian mengatakan hingga kini dilaporkan tiga pria bersenjata sedang dalam pengejaran setelah penembakan awal. Ibukota Bavarian itu, Munich, saat ini berada status keadaan darurat dimana petugas polisi memburu para pelaku dan pasukan khusus GSG9 dikerahkan di kota.
“Kami mengatakan kepada orang-orang di Munich bahwa ada pelaku penembak di jalanan yang sangat berbahaya,” kata jubir Kepolisian. “Kami mendesak orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.”
Surat Kabar Munich TZ mengatakan salah satu penembak tewas. Majalah berita Jerman Focus mengatakan seorang pria bersenjata telah menembak dirinya sendiri di kepala.
Motivasi dari serangan di pusat perbelanjaan Olympia itu belum jelas, dan Kepolisian Munich mengatakan sejauh ini belum ada indikasi bahwa serangan ini dimotivasi oleh ektrimisme agama.
Cuplikan video yang ditayangkan di stasiun TV N24 menunjukkan penyerang laki-laki secara acak menembaki orang-orang di depan sebuah restoran cepat saji di dekat pusat perbelanjaan kota Munich, Olympia.
Polisi mengatakan penyerang menewaskan sedikitnya 9 orang, dan hampir 21 orang telah dilarikan ke Rumah Sakit setelah serangan itu.
Insiden penembakan itu memperingatkan pihak berwenang Jerman pada hari Jumat (22/07) malam di tengah meningkatnya ancaman oleh kelompok Islamic State (IS) untuk melancarkan serangan-serangan yang menargetkan negara-negara Eropa.
Polisi telah meluncurkan operasi penangkapan besar-besaran di kota Munich segera setelah insiden itu, operasi penangkapan hingga kini telah memburu tiga orang yang diyakini membawa senjata laras panjang, menurut laporan saksi.
Pusat perbelanjaan Olympia di kota Munich segera dievakuasi dan pasukan elit kontraterorisme GSG 9 telah dikerahkan ke kota untuk menjankan operasi terhadap para penyerang.
Pada puncak insiden penembakan di mall Olympia itu, orang-orang yang panik berlarian di pusat perbelanjaan, mereka berusaha melarikan diri atau berusaha untuk menyembunyikan diri dari pelaku.
“Banyak terdengar suara tembakan, saya tidak dapat mengatakan berapa banyak tapi sudah banyak,” kata seorang karyawan toko yang bersembunyi di sebuah ruangan toko di dalam mall Olympia.
Seorang juru bicara Kepolisian mengatakan tidak ada indikasi langsung bahwa itu adalah serangan kelompok Islamis tapi serangan itu diperlakukan sebagai sebuah insiden teroris.
Hari Jumat (22/07) juga merupakan momen tahun kelima dari insiden pembantaian oleh Anders Behring Breivik di Norwegia di mana ia menewaskan 77 orang. Breivik adalah pahlawan bagi para militan sayap kanan di Eropa dan Amerika.
Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan motif serangan itu belum jelas.
“Motif untuk tindakan menjijikkan ini belum sepenuhnya diklarifikasi – kami masih memiliki petunjuk yang kontradiktif,” kata Menlu Steinmeier dalam sebuah pernyataan.
Pendukung IS di Medsos Rayakan Serangan Munich
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap insiden penembakan di sebuah Mall di kota Munich, akan tetapi para pendukung kelompok Islamic State (IS) merayakan serangan itu di media sosial, mengutip laporan Reuters.
“Islamic State (IS) berkembang di Eropa,”ujar salah satu satu cuitan di Twitter.
Dua saksi mengatakan kepada stasiun televisi N-TV bahwa mereka melihat seorang pria berpakaian seperti Santa Claus yang berjalan menjauh dari tempat penembakan bersama kerumunan orang. Seorang pria itu memiliki rambut pirang, tidak membawa senjata tetapi memiliki sebuah koper.
Sebuah video yang diposting secara online, yang keasliannya tidak dapat dikonfirmasi, menunjukkan seorang pria berpakaian hitam berada di luar gerai McDonalds di pinggir jalan, menggambar sebuah pistol dan kemudian penembakan ke arah anggota masyarakat.
Para saksi telah melihat penembakan baik di dalam mall maupun di jalan-jalan di dekatnya, kata polisi Munich.
Beberapa jam setelah penembakan, Kepolisian mengatakan tidak jelas apakah para pelaku penembakan masih berada di kota Munich. Saat menjelang tengah malam, jalan-jalan kota sebagian besar kosong dan ditutup.
Ribuan orang telah berkerumun di jalan-jalan dan alun-alun di pusat kota Munich di sore hari, mereka mendentingkan gelas, makan sosis, dan mendengarkan band-band di festival bir.
Festival bir ini akan berakhir sampai hari Minggu (24/07) tetapi kerumunan dalam festival segera dievakuasi tak lama setelah serangan penembakan terjadi di mall Olympia.
Elena Hakes, mengenakan pakaian tradisional biru, bersama dengan seorang temanya di Odeonsplatz Square.
“Kami mendengar apa yang telah terjadi dan memutuskan untuk pergi, tampaknya saat ini tidak tepat bagi kami untuk melanjutkan pesta.”
“Sebagian besar kerumunan orang tampak sangat tenang. Hanya ada beberapa orang yang berlarian ke arah kami yang berteriak dan panik. Tapi sebagian besar dari kerumunann secara mengejutkan tetap dalam kondisi tenang.”
Stasiun kereta api utama di Munich telah dievakuasi. Stasiun televisi BR mengatakan petugas polisi telah menutup banyak jalan-jalan raya di utara Munich dan warga diberitahu untuk menjauhi jalanan.
Pusat perbelanjaan Olympia terletak di sebelah Stadion Olimpiade Munich, di mana sebagimana diketahui kelompok militan Palestina Black September menculik 11 atlit Israel, menyandera mereka dan akhirnya menewaskan mereka selama masa Olimpiade tahun 1972.
Serangan penembakan Jumat (22/07) malam itu berlangsung masih dalam waktu sepekan setelah seorang pemuda 17 tahun menyerang penumpang kereta Jerman dengan kapak. Polisi Bavarian kemudian menembak mati pemuda itu setelah ia melukai empat orang wisatawan Hong Kong di kereta dan melukai seorang warga setempat saat berupaya melarikan diri.
Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas mengatkan kepada surat kabar Bild edisi Jumat sebelum serangan mall Olypmia terjadi bahwa “tidak ada alasan bagi warga Jerman untuk panik tapi jelas bahwa Jerman tetap menjadi target serangan terorr”.
Insiden di Jerman ini mengikuti serangan di kota Nice, Prancis, pada 14 Juli pekan lalu di mana seorang pria Tunisia melaju dengan truk dan menabrak kerumunan orang saat perayaaan Hari Bastille, hingga menewaskan 84 jiwa.
Serangan di kota Munich kemarin malam juga mengingatkan serangan militan Islam di sebuah pusat perbelanjaan di kora Nairobi, Kenya, pada September tahun 2013 dan di Mumbai, India, pada bulan November tahun 2008.
Sementara itu, reaksi-reaksi terhadap serangan itu mulai mengalir pada Jumat malam dari seluruh dunia.
Gedung Putih menyebut serangan itu, “keji”, dan mengutuknya” dalam istilah terkuat”.
Presiden AS Barack Obama menjanjikan dukungan untuk Jerman.
“Kami belum tahu persis apa yang terjadi di sana, tapi jelas hati kami [AS] untuk orang-orang yang telah terluka,” kata Obama.
” Tekad Jerman, Amerika Serikat, dan masyarakat internasional yang lebih luas, akan tetap tak tergoyahkan dalam menghadapi tindak kekerasan tercela seperti ini,” demikian pernyataan Gedung Putih itu.
“Seluruh Eropa sekarang bersama dengan Munich,” kata Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa, yang diposting melalui akun Twitter-nya.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengutuk serangan dalam sebuah pernyataan, mengatakan “Solidaritas dan kerjasama internasional sangat penting dalam memerangi momok terorisme yang menargetkan nilai-nilai kemanusiaan”
Menteri Luar Negeri Norwegia, Borge Brende mengatakan melalui akunnya di Twitter bahwa”pembunuhan mengerikan di Munich terjadi pada hari yang sama di momen seperti yang kami [warga Norwegia] yang berduka dan mengingat teror mengerikan yang melanda Norwegia lima tahun yang lalu..” [IZ]