JAKARTA, (Panjimas.com) – Pergelaran Muktamar III Wahdah Islamiyah yang berlangsung sejak 17-20 Juli 2016, resmi ditutup pada Rabu (20/07). Dalam penutupan Zaitun Rasmin kembali terpilih secara mufakat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah periode 2016-2021.
Pimpinan Sidang, Rahmat Abdurahman mengatakan, berdasarkan tata tertib Muktamar, Ketua Umum Wahdah Islamiyah dipilih melalui musyawarah mufakat oleh muktamirin (peserta muktamar).
“Tidak ada voting. Kami selalu berupaya menjaga komunikasi dengan seluruh DPW dan DPD agar bisa bermufakat. Namun bukan untuk mengarahkan, tapi kawan-kawan dari seluruh daerah sudah paham siapa yang berhak dan layak menjadi pimpinan mereka,” ujarnya kepada wartawan usai penutupan Muktamar.
Selain memilih Ketua Umum, Muktamar kali ini juga memilih 3 Ketua Dewan lainnya dan 1 Ketua Harian, yang dipilih melalui tim formatur.
“Tim formatur kali ini agak unik karena di tata tertib disebutkan minimal 7 orang. Tapi tadi pimpinan sidang memberikan kesempatan kepada seluruh pimpinan DPW dan DPD untuk ikut dalam hal ini,” jelasnya.
Berdasarkan hasil mufakat, terangnya, terpilih Ketua Dewan Syuro; Muh. Ikhwan Abdul Jalil, Lc, MH.I, Ketua Dewan Syari’ah; Muh. Yusron Ansar, Lc, MA, Ketua Dewan Pengawas Keuangan; DR. Abd. Hamid Habbe, dan Ketua Harian; Dr. Rahmat Abdurrahman, Lc, MA.
“Sekjen dan Bendahara Umum kami masih tunda sampai wewenang Ketua Umum DPP untuk menentukan itu,” tutup Rahmat.
Sementara itu, Zaitun Rasmin, Ketua Umum DPP terpilih menyatakan, amanah yang diembannya merupakan tanggung jawab tidak ringan yang harus dijalankan.
“Tidak ada yang mau dipilih, karena berat. Tapi kalau dipilih meskipun berat, tidak ada pilihan kecuali sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami taat),” ungkapnya.
Muktamar III bertema “Mewujudkan Indonesia Damai dan Berperadaban dengan Islam yang Wasathiyah” ini berlangsung pada 17-20 Juli 2016 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. [TM]