ALEPPO, (Panjimas.com) – Setidaknya 160 warga sipil tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS di kota Manbij, wilayah Suriah utara yang dikuasai Islamic State pada hari Selasa (19/07/2016), demikian menurut sumber-sumber lokal mengutip Anadolu.
Serangan-serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS menargetkan sekelompok warga sipil yang berusaha melarikan diri dari pertempuran di desa Tukhar, kota Manbij, ujar salah satu sumber lokal mengatakan dalam kondisi anonimitas.
“Keluarga-keluarga di desa itu seluruhnya tewas dalam serangan itu,” kata sumber setempat, ia pun menambahkan bahwa serangan udara pimpinan AS itu juga menyebabkan sedikitnya 100 orang menderita luka-luka.
Pada bulan Juni, sebuah koalisi pasukan milisi Arab dan Kurdi, yang didukung oleh koalisi kekuatan udara militer AS, telah melancarkan serangan untuk merebut kembali kota Manbij dari kelompok Islamic State (IS).
Pentagon mengkonfirmasi kepada kantor berita Anadolu bahwa militer AS menyadari adanya laporan terkait korban sipil yang tewas di Manbij dan sedang menyelidiki tuduhan itu.
“Kami akan meninjau informasi yang kami miliki tentang kejadian tersebut, termasuk informasi yang diberikan oleh pihak ketiga,” tulis seorang pejabat Pentagon dalam sebuah email.
“Jika informasi yang mendukung tuduhan tersebut memang kredibel, kemudian kami akan menentukan langkah-langkah yang tepat berikutnya.”
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]