SOLO, (Panjimas.com) – Beberapa orang pengurus FPI tampak mendatangi Mapolres Solo pada Senin, (18/7). Kedatangan mereka bermaksud untuk meminta perlindungan dari pihak kepolisian terkait salah satu anggota FPI yang bernama Hasan Al Rasyid beberapa waktu ini sering dibuntuti oleh polisi.
Karena Kapolres Solo Kombes Ahamd Lutfi tidak berada ditempat maka rombongan FPI ditemui oleh Kasatreskrim Polres Solo Kompol Saprodin di ruang Reskrim.
Saat diwawancarai wartawan Hasan mengatakan bahwa dirinya beberapa waktu ini mengatakan bahwa beberapa waktu ini sering diawasi dan dicari polisi.
Ia mengatakan sejak terjadinya bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada Selasa (5/7/2016) lalu yang dilakukan oleh Nur Rohman, polisi selalu membuntuti dirinya dan mengawasi rumahnya. Hal tersebut membuat dirinya dan keluarga merasa tidak nyaman dan terganggu.
“Saya tidak terlibat kasus bom bunuh diri di Mapolresta Solo, tetapi kenapa polisi selalu membuntuti,” ujar Hasan saat ditemui wartawan di Mapolres Solo, Senin.
Hasan mengatakan sebagai warga berhak memiliki kebebasan tanpa dibuntuti polisi. Ia mengaku merasa tidak nyaman dengan kejadian tersebut sehingga memberanikan diri datang ke Mapolres untuk meminta klarifikasi kepada polisi.
Hasan mengatakan kalau benar namanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), polisi bisa mengklarifikasi secara lansung. Ia memastikan tidak terlibat sama sekali dalam kasus bom bunuh diri di Mapolresta Solo. “Saya ingin hidup normal seperti warga lainnya tanpa diawasi polisi. Kalau polisi ragu dengan kebenaran ini, saya siap dimintai keterangan polisi,” kata dia.
“Beberapa waktu ini saya sering dicari orang yang tidak saya kenal. Selain itu tetangga sekitar rumah juga sering ditanya tentang saya” ujarnya.
Terkait hal itulah Hasan bersama pengurus FPI melaporkan atas kejadian tersebut sekalian untuk meminta klarifikasi. [RN]