ISTANBUL, (Panjimas.com) – Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Ahad, (17/07/2016) memerintahkan pesawat-pesawat tempur F-16 untuk melakukan patroli di seluruh wilayah Turki, perintah ini berselang waktu dua hari setelah jet tempur F-16 dan helikopter militer disalahgunakan oleh pemberontak dalam sebuah upaya kudeta yang gagal, Jumat malam (15/07), dilansir oleh AA.
Sebagaimana diketahui, pada jumat malam (15/07), F-16 dan helikopter tempur menyerang gedung Parlemen, kompleks kepresidenan dan Markas Intelijen Turki di ibukota Ankara
Perintah Erdogan untuk melakukan patroli udara, terus dilakukan demi kontrol penuh atas seluruh wilayah udara Turki dan tujuan keamanan.
F-16 jet tempur yang digunakan oleh para pemimpin kudeta Jumat dan Sabtu pagi untuk menyerang gedung parlemen dan dekat kompleks presiden.
Jumat malam unsur-unsur militer telah berbuat “keji” dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah terpilih Turki, kata Perdana Menteri Binali Yildirim.
Unsur pemberontak militer telah berbuat “keji” dalam upaya menggulingkan pemerintahan Turki yang terpilih secara demokratis, kata Perdana Menteri Binali Yildirim,
Hingga kini total korban tewas akibat kudeta mencapai 290 jiwa, sementara 1.440 menderita luka-luka
Lebih dari 8.000 pejabat negara telah ditangguhkan sementara wewenangnya sampai proses penyelidikan, demikian menurut Menteri Dalam Negeri Turki, hari Senin (18/07), mengutip laporan Anadolu.
Total 8.777 personil pemerintahan ditangguhkan sementara dari wewenangnya, termasuk 30 Gubernur, 54 Inspektor sipil, 16 penasehat hukum, kata Mendagri Turki.
Selain itu lebih dari 6.000 personil baik dari unsur militer maupun hakim telah ditahan karena terkait dengan upata kudeta Jumat malam (15/07).
Hari Ahad, (17/07) Pengadilan Ankara memutuskan untuk menahan 19 personil militer, termasuk Komandan Akinci 4 Main Jet Base, Brigadir. Jenderal Hakan Evrim; Komandan Angkatan Laut Area Istanbul, Wakil Admiral Omer Faruk Harmancik dan pilot Angkatan Udara, Staf Letnan Kolonel. Murat Karakus, yang ditangkap atas tuduhan kudeta.
Menurut Anadolu Agency, paling tidak 70 Jenderal Angkatan Darat [AD] dan Admiral Angkatan Laut [AL] telah ditahan karena terkait dengan aksi kudeta yang gagal, demikian menurut catatan pengadilan.
Hari Senin (17/07), 13 pejabat tinggi militer Turki yang dituduh terlibat dalam kudeta gagal Jumat (15/07), telah ditahan oleh Pengadilan Istanbul.
Letnan Jenderal. Erdal Ozturk, Komandan 3rd Army AD ; Mayor Jendeal Feth Alpay, Kepala Akademi Angkatan Udara; Mayor Jenderal Mehmet Ozlu ; Komandan 3rd air base di Konya termasuk dari pejabat tinggu militer yang ditahan.
Pejabat senior militer lainnya termasuk, Mayor Jenderal Haluk Sahar, Serdar Gulbas, Saban Umut, Irfan Can, Erdal Akyildiz, Imdat Bahri Biber dan Ahmet Bicer; Brigs. Ozkan Aydogdu adam Eyyup Gurler; dan Rear Admiral. Omer Mesut Ak.[IZ]