SOLO [Panjimas.com] – Puluhan Ormas Islam yang terdiri dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Jamaah Ansharus Syariah (JAS), Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM), Bregade Al Ishlah, dan lain-lain, menggeruduk Restauran dan Karaoke Social Kitchen, Ahad (17/7/2016). Ormas-ormas itu memprotes keras sajian mesum di Restauran dan Karaoke yang berlokasi di kawasan Banjarsari Solo Jawa Tengah.
Diterima manejemen restauran Social Kitchen, Junaidi Rahmat Drajat (Manajer) dan Kuswantoro (Kepala Personalia), ormas-ormas Islam menyampaikan protes berdasarkan informasi valid dan pengaduan warga sekitar yang merasa resah dengan sajian tari telanjang di restoran karaoke tersebut.
Aksi yang berisi audiensi dan klarifikasi tersebut juga dihadiri Kapolsek Banjarsari Kompol Wawan dan Agus Siswantoro dari Satpol PP.
Tak bisa mengelak, di hadapan ormas Islam, Junaidi mengakui kesalahannya dan meminta maaf karena Social Kitchen sudah empat bulan menggelar dance seronok itu.
“Atas nama managemen kami minta maaf dan berjanji ada perbaikan untuk dimasa yang akan datang,” ujarnya di hadapan Kapolsek dan Satpol PP, disaksikan oleh puluhan perwakilan ormas.
Menanggapi permintaan maaf itu, Agus Siswantoro dari Satpol PP mengancam akan menutup Social Kitchen jika terus melanggar izin. “Social Kitchen ini hanya mendapat ijin rumah makan dan izin jual miras kadar tertentu,” tegasnya.
“Sedangkan berdasarkan laporan LUIS, sudah kategori tarian setengah telanjang itu tidak ada ijin bahkan itu dilarang! Senin besok surat pernyataan harus sudah sampai ke meja Walikota,” tambahnya.
Mewakili aparat kepolisian, Kapolsek Banjarsari Kompol Wawan mengimbau semua pihak untuk menghormati hukum dan norma agama serta tidak tergesa gesa dalam bertindak.
Menanggapi pertemuan itu, Sekjen LUIS Yusuf Suparno merasa kecewa dan menilai pihak Social Kitchen terkesan tidak serius menerima kedatangan ormas Islam. Yusuf memperingatkan agar Social Kitchen jangan menyelewengkan ijin rumah makan untuk tarian setengah bugil.
Ia membeberkan data-data penyimpangan mesum yang dilakukan oleh pihak Social Kitchen. Jumat sebelumnya (15/7/2016), LUIS mendapat informasi dari masyarakat dan kesaksian warga bahwa Social Kitchen menyelenggarakan tarian striptis setengah bugil. Laporan itu sangat valid karena didukung foto-foto tarian mesum, antara lain tiga penari wanita yang mengenakan pakaian dalam serta baju tipis transparan. Hari tertentu mulai pukul 22.00 – 02.45 wib
“Pengunjung acara mesum itu dikenakan biaya tiket masuk sebesar 80.000 rupiah dan saweran minimal 50.000 rupiah,” paparnya.
Senada itu, Humas Luis Endro Sudarsono mendesak Walikota Solo untuk menutup Social Kitchen karena telah melanggar ijin yang diberikan pemkot berupa rumah makan.
“Kepada Walikota Solo untuk menutup Social Ktichen jika dikemudian hari menyalahginakan ijin untuk hal hal yang dilarang baik menurut hukum positif maupun norma agama,” ujarnya.
Ia juga mendesak Kapolsek Banjarsari agar menindak siapapun jika dikemudian hari ada indikasi pelanggaran undang undang pornografi maupun pornoaksi. [RN]
BERITA TERKAIT:
- Datangi Polsek, LUIS Minta Papan Iklan Berbau Miras Diturunkan
- Gelar Tarian Seronok, Ormas Islam Solo Desak Social Kitchen Ditutup
- Tak Bisa Mengelak, Akhirnya Social Kitchen Buat Surat Pernyataan Resmi Siap Terima Sanksi
- Masih Nekad Tampilkan Tarian Telanjang, LUIS Minta Social Kitchen Ditutup
- Seolah Kebal Hukum, Social Kitchen Menjadi Tempat Favorit bagi Pecinta Miras dan Kemesuman
- Gerebek Social Kitchen, Ormas Islam Temukan Puluhan ABG Mabuk dan Maksiat