TEHERAN, (Panjimas.com) – Menurut media Iran hari senin awal pekan ini, Dua Komandan pasukan elit Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas di provinsi Aleppo wilayah barat laut Suriah, dilansir oleh MEMO.
Sayyid Riza Mirasi, seorang pensiunan Kolonel IRGC, tewas awal pekan ini, menurut laporan media lokal Iran, sementara Mayor IRGC, Abulfazl Nikzad juga dilaporkan tewas dalam bentrokan hari Rabu (13/07) antara pasukan rezim Assad dan pasukan oposisi.
Awal bulan lalu, 3 petugas IRGC lainnya – salah satunya diidentifikasi sebagai Kolonel Reze Rustemi Mukaddem – dilaporkan juga tewas di Aleppo.
Aleppo tetap menjadi ajang pertempuran sengit antara pasukan rezim Assad dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata.
Pada bulan Mei, seorang Komandan senior IRGC mengakui bahwa sebanyak 1.200 tentara Iran telah tewas di Suriah, seperti diketahui, sejak konflik Suriah meeltus 5 tahun lalu, rezim Syiah Iran dan organisasi Syiah Hezbollah Libanon telah berjuang bersama mendukung rezim Bashar al-Assad.
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]