ISTANBUL, (Panjimas.com) – Pasca Aksi kudeta militer Jumat malam hingga Sabtu pagi di Istanbul dan ibukota Ankara, pemerintahan Turki pimpinan Presiden Erdogan dan Perdana Menteri Yildrim bergerak cepar meringkus para pelaku yang terlibat, diantaranya Jaksa dan Hakim, serta anggota Dewan Negara. dilansir oleh Anadolu.
Menurut Kantor Kepala Kejaksaan Istanbul, total 132 Jaksa dan Hakim telah ditahan dan dilarang meninggalkan negara itu.
Mereka [132 jaksa dan hakim] yang ditahan dituduh terlibat dan merupakan anggota FETO, organisasi yang dikategorikan teroris oleh pemerintah Turki, yang dipimpin Fetullah Gulen.
Dewan Hakim dan Jaksa Agung Turki telah menangguhkan 2.745 hakim, termasuk diantaranya 541 Hakim Pengadilan tingkat I dan 2.204 Hakim Pengadilan yudisial, pasca kudeta militer Jumat malam (15/07).
Supreme Board of Judges and Prosecutors (HSYK), Dewan Hakim dan Jaksa Agung Turki juga memutuskan untuk mengakhiri keanggotaan lima dari anggotanya setelah keputusan Kantor Kepala Kejaksaan Ankara untuk menahan mereka. Selain itu, 4 anggota HSYK diantaranya telah ditahan .
Setidaknya 48 anggota Dewan Negara yang terkait dengan organisasi FETO/PDY juga telah ditahan.
Dilaporkan pula bahwa 140 anggota Pengadilan Banding juga telah ditahan yang
Jumat malam unsur-unsur militer telah berbuat “keji” dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah terpilih Turki, kata Perdana Menteri Binali Yildirim.
Sekitar 161 jiwa tewas sementara 1.440 mengalami luka-luka akibat upaya kudeta militer Turki.
Selain itu, total 2.839 personil militer yang terlibat dalam upaya kudeta juga telah ditangkap. 20 tentara pro-kudeta, termasuk beberapa perwira senior, dilaporkan telah tewas dalam upaya untuk menggulingkan pemerintahan.
Diketahui perwira militer yang terlibat termasuk 5 Jenderal dan 29 Kolonel, demikian menurut PM Yildrim.
Pemerintahan Erdogan menuduh sosok pemimpin karismatik Fetullah Gulen berada di balik aksi kudeta itu dan menyerukan AS untuk dapat mengekstradisi Gulen kembali ke Turki untuk menghadapi proses pengadilan.
Erdogan juga menekankan bahwa kudeta Jumat malam telah gagal dan upaya kudeta tidak datang dari pejabat eselon tinggi militer melainkan hanya “minoritas kecil dalam militer.”
“Mereka [para pendukung Gulen] adalah seperti tumor dalam tubuh militer, dan sekarang tumor ini sedang dihapus,” tambahnya.
Erdogan kemudian menghubungi Ketua Parlemen Turki, Ismail Kahraman melalui panggilan telepon untuk mengucapkan terima kasih kepadanya dan semua anggota Parlemen untuk “sikap terhormat” mereka terhadap kudeta yang gagal, demikian menurut sumber Kepresidenan mengatakan hari Sabtu (16/07). [IZ]