ANKARA, (Panjimas.com) – Total korban tewas akibat upaya kudeta oleh faksi militer Turki Jumat malam (15/07) telah meningkat menjadi 90 jiwa sementara 1.154 orang dilaporkan mengalami luka-luka, demikian menurut laporan Anadolu Agency hari Sabtu (16/07/2016).
Pasca kudeta militer pada jumat malam berhasil digagalkan, sebuah serangan bom menghantam kantor Parlemen Turki di Ankara melukai beberapa pejabat parlemen dan petugas polisi pada hari Sabtu pagi (16/07/2016).
Menurut laporan Hurriyet Daily News, setidaknya 12 orang mengalami luka-luka akibat serangan bom Sabtu pagi yang menghantam Parlemen Turki.
Wartawan Anadolu Agency yang berada di tempat kejadian [Kantor Parlemen Turki] melaporkan bahwa akibat serangan bom, kaca-kaca di lobi kantor Parlemen rusak.
Sebuah bom diketahui juga menghantam pintu masuk Parlemen Turki yang terletak di bangunan utama.
Sementara itu menurut Ria Novosti News, beberapa suara baku tembak dan ledakan juga terjadi di sekitar kantor Parlemen di Ankara.
Sebuah faksi militer berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan pada Jumat malam (15/07/2016), dengan menggunakan tank-tank dan helikopter tempur. Pasukan militer pro-kudeta memblokir jembatan-jembatan dan mengambil alih beberapa kantor media Turki.
“Sebuah faksi dalam militer Turki berusaha untuk menggulingkan pemerintah”, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dalam operasi kontra-kudeta, Pemerintah Turki telah menahan 1.563 personil militer di seluruh negeri setelah upaya kudeta semalam yang dilakukan oleh faksi militer, demikian menurut seorang pejabat Turki kepada Reuters.
Selain itu, menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri, pimpinan militer termasuk 5 Jenderal dan 29 Kolonel, juga telah ditangkap karena telah mendalangi aksi kudeta.
Markas Intelijen Turki Jadi Target Sasaran Serangan Militer
Saat upaya kudeta militer terjadi di Ankara, Markas Badan Intelijen Turki diserang oleh helikopter tempur militer dan senapan mesin kelas berat pada Jumat malam (15/07), sehingga melukai sedikitnya tiga orang, demikian menurut seorang sumber intelijen kepada Reuters, Sabtu (16/07).
Kepala Badan Intelijen Turki, Hakan Fidan, telah berada di lokasi yang aman saat kejadian penyerangan militer itu. Hakan Fidan terus-menerus melakukan kontak dengan Presiden Reccep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri, Binali Yildirim, kata sumber pihak intelijen itu.
The intelligence agency was still working with the armed forces, the police and the government against the coup plotters in ongoing operations in Istanbul and Ankara in particular, the source said.
Badan Intelijen masih terus bekerjasama dengan Angkatan Bersenjata, Kepolisian dan pemerintah melawan komplotan kudeta militer dalam operasi yang sedang berlangsung di Istanbul dan Ankara khususnya, kata sumber intelijen itu.
Menlu Turki: Seluruh Dunia Dukung Turki
Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu membuat serangkaian panggilan telepon darurat dengan para Menteri Luar Negeri negara sahabat mengenai upaya kudeta militer hari Sabtu pagi (16/07/2016).
“Seluruh dunia mendukung Turki. Kami telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan dengan banyak Menlu lainnya,” kata Cavusoglu pada saluran berita swasta Turki, Haberturk.
“Semua Menlu yang saya hubungi mengatakan:” Kami berdiri bersama dengan Turki dan demokrasi, kami juga akan membuat pernyataan terkait masalah ini,”kata Cavosuglu. [IZ]