ISTANBUL, (Panjimas.com) – Pemerintah Turki telah menahan 1.563 personil militer di seluruh negeri setelah upaya kudeta semalam yang dilakukan oleh faksi militer, demikian menurut seorang pejabat Turki kepada Reuters.
Para prajurit militer berusaha untuk menggunakan tank-tank dan helikopter tempur untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Erdogan dan PM Yildrim.
Selain itu, menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri, pimpinan militer termasuk 5 Jenderal dan 29 Kolonel, juga telah ditangkap karena telah mendalangi aksi kudeta.
“Sebuah faksi dalam militer Turki berusaha untuk menggulingkan pemerintah”, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Pada saat setelah kudeta dimulai, Erdogan mendesak rakyat Turki untuk “pergi ke Turkish Square dan turun ke jalanan, mari kita memberi mereka jawaban terbaik.” tegas Erdogan
Erdogan juga menyampaikan pesan dalam video melalui ponsel yang disiarkan di televisi nasional, tampaknya dilakukan di kediamanan pribadinya.
Tiba beberapa jam kemudian di Istanbul, Presiden Turki mengatakan ia tidak akan meninggalkan Ataturk Airport sampai situasi di negara itu kembali normal.
“Turkish Airlines mulai beroperasi. Ada tekanan kecil di Ankara, “kata Erdogan berbicara di kerumunan besar massa yang berkumpul di bandara Ataturk.
“Tidak ada meninggalkan di sini sampai situasi ini kembali normal. Aku tidak akan meninggalkan, juga, “katanya.
Erdogan mengecam Ulama Turki yang saat ini tinggal di AS, Fetullah Gulen, Erdogan menjelaskan Gulen telah memimpin sebuah organisasi teroris dan mencoba untuk menyusup dan menggulingkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis di Turki.
“Cukup sudah pengkhianatan yang telah Anda lakukan untuk bangsa ini,” kata Erdogan, meskipun ia tidak menyebutkan nama Gulen, dan memanggilnya untuk kembali ke Turki untuk menghadapi pengadilan.
Menurut laporan Anadolu Agency, hingga kini korban yang tewas total berjumlah 90 jiwa, sementara 1.154 menderita luka-luka.
Selain itu, setidaknya 42 orang dilaporkan tewas selama upaya kudeta militer di distrik Golbasi Ankara, pihak berwenang mengatakan Sabtu, (16/07).
Kantor Kejaksaan Distrik telah membuka penyelidikan secara rinci ke dalam upaya kudeta, dengan Departemen operasi khusus, Departemen Penerbangan, Direktorat Jenderal, Akademi polisi dan Badan satelit kampus Turksat.
Kantor Kejaksaan mengatakan bahwa upaya penggulingan pemerintahan telah ditolak dan bahwa situasi sekarang berada di bawah kendali pemerintahan Erdogan dan Yildrim.
Sementara itu, 20 pelaku yang berusaha untuk mengambil alih saluran TV TRT telah ditahan oleh pasukan keamanan Turki.[IZ]