TUBAN (Panjimas.com) – Nunik Haryani, istri dari Nu’im Ba’asyir membantah pemberitaan media mainstream yang telah memfitnah suaminya.
Hal itu disampaikan Nunik menanggapi fitnah beberapa media yang memberitakan suaminya mengamuk di Lapas Pamekasan lantaran tak diberikan bilik asmara.
Ia menyampaikan, bahwa yang dipermasalahkan para aktivis Islam di Lapas Pamekasan adalah tempat besukan yang bercampur baur tidak karuan.
“Kemarin itu intinya teman-teman cuma minta tempat besukan yang nyaman, tidak campur dan jadi tontonan banyak orang,” kata Nunik kepada Panjimas.com, Senin (11/7/2016).
Nunik mengungkapkan, seolah ada perlakuan diskriminatif antara Napi kriminal dan para akivis Islam yang merupakan Napi khusus.
“Napi umum bisa besukan di RS (dalam Lapas) juga tempat lain, tapi kenapa kita tidak bisa?” ujarnya.
Puncak kemarahan para aktivis Islam terjadi pada Sabtu (9/7/2016) lalu, karena pihak Lapas tidak menanggapi permintaan tersebut dan cenderung diskriminatif.
“Sebenarnya ikhwan-ikhwan sudah minta dari dalam, tapi dari pihak Kalapas tidak menanggapi. Kemarin ikhwan-ikhwan sudah benar-benar jengkel akan kebijakan Kalapas. Itu yang menyebabkan suami ana juga ikhwan yang lain marah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nunik menjelaskan, alasan meminta tempat khusus bagi para keluarga aktivis Islam, hal itu lantaran kondisi ruang besukan yang tak nyaman. Mereka harus berbaur dengan besukan napi kriminal yang merokok, bahkan tak malu bercumbu di ruangan. Padahal dalam Islam sangat dilarang melakukan ikhtilath (bercampur baur) antara laki dan perempuan.
“Kalau momen liburan tempat besukan sangat ramai sekali. Kami pun harus berbagi tempat dan bau rokok tak lepas juga jadi perhatian banyak orang,” imbuhnya. [AW]