JAKARTA, (Panjimas.com) -Menyikapi adanya pelecehan terhadap seorang perempuan yang dilakukan pihak Polresta Solo, Ketua PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa polisi harus bersikap profesional dan menghormati simbol-simbol agama.
“Jangan kemudian usaha menyelidiki kasus terorisme menyakiti secara simbolis, bahkan itu substantif ya dalam agama Islam, nanti kemudian bisa menyebabkan kebencian terhadap polisi,” tutur Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar kepada Panjimas, Sabtu (9/6/2016).
Seperti diberitakan sebelumnya, Istri Nur Rohman (Siti Aminah), mengaku bahwa dirinya dilecehkan oleh tiga orang polisi yang dengan paksaan melucuti pakaian Siti Aminah ketika hendak diperiksa di ruang Kasatreskrim Polresta Solo.
Parahnya lagi, hal ini dilakukan oleh pihak Polresta Solo ketika Anis Priyo Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) belum sampai di Polresta Solo untuk melindungi hak-hak Siti Aminah.
Secara normatif, kata Dahnil, kita mendukung segala upaya penyelidikan terkait tentang bom bunuh diri di Polres itu.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak juga mendesak pihak Polri agar menindak tegas penyelidik atau kasatreskrim yang melakukan pelecehan terhadap simbol keagamaan.
“Oleh sebab, itu saya pikir pihak polri harus menindak tegas pihak penyelidik atau kasatreskrim yang melakukan penyelidikan kemudian terkesan melakukan penghinaan terhadap simbol keputusan orang beragama (seperti) Jilbab, hijab.” tandasnya. [DP]