SOLO (Panjimas.com) – Jenazah Nur Rohman, bomber atau pelaku bom bunuh diri di Mapolres Solo, belum dikembalikan usai identifikasi yang dilakukan di RS Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah.
Meski demikian, warga Desa Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, sudah menyatakan kesediaan mereka untuk menerima kepulangan jenazah Nur Rohman. Mereka membuka pintu selebar-lebarnya untuk memakamkan jenazah ayah dua putra tersebut di kampungnya.
“Kemarin saya sudah rembukan sama segenap lembaga dan tetua desa. Andaikan jenazah sudah selesai diidentifikasi, andai mau diserahkan ke keluarga sini, kami menerima dengan lapang dada,” ujar salah satu pengurus RT 01 RW 12, Larno, Kamis (7/7/2016).
Warga mengakui, sepak terjang Nur Rohman dalam bermasyarakat sangat baik. Bahkan saat Nur Rohman masih menjabat sebagai ketua RT untuk periode 2014 hingga 2017, kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan.
“Sangat patut untuk menjadi contoh. Dan sangat bertanggung jawab. Keseharian beliau punya kepribadian yang baik. Enggak nyangka kalau akan begitu,” tutup Larno.
Penjual Bakso Keliling
Lurah Sangkrah Singgih Bagjono juga membenarkan bahwa Nur Rohman merupakan warganya dan pernah menjadi ketua RT di kampungnya.
“Nama ini memang tercatat sebagai warga Sangkrah. Ia sebagai penjual bakso keliling. Tapi sudah lama tak terlihat,” kata Singgih di Solo, Jawa Tengah, Selasa 5 Juli lalu.
Singgih menjelaskan, Nur Rohman memiliki seorang istri dan dua anak. NR juga merupakan orang yang biasa-biasa saja.
“Tadi pagi saya ke rumahnya dan saya langsung antar istrinya ke Polsek Pasar Kliwon. Mungkin sang istri ingin memastikan, apakah NR ini merupakan suaminya,” kata Singgih.
Bom bunuh diri di Mapolresta Solo menewaskan pelaku dan melukai personel Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu, Brigadir Bambang.
Pelaku bom mengendarai sepeda motor Yamaha Mio hijau bernomor polisi AD 6136 HP dan mengenakan baju warna abu-abu. [AW/Liputan6]