ALEPPO, (Panjimas.com) – Pesawat-pesawat tempur milik militer Rusia dan rezim Assad telah menyerang wilayah yang dikuasai kubu oposisi Suriah di provinsi Aleppo, bagian barat laut Suriah pada hari Kamis (07/07/2016), menurut laporan sumber-sumber lokal, Serangan udara ini dilancarkan meskipun sebelumnya pihak rezim Assad melalui militernya telah mengumumkan gencatan senjata nasional selama 72 jam (3 hari) berkaitan dengan momentum hari raya Idul Fitri 1437 H.
“Jet tempur Rusia menghantam daerah pemukiman Desa Kafr Hamra wilayah barat laut di provinsi Aleppo menggunakan bom cluster, bom fosfor putih dan amunisi vakuum,” kata Yasser Abu Ammar, seorang aktivis yang berbasis di Aleppo, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Serangan udara militer Rusia dan kubu Assad itu telah membuat sejumlah rumah rusak parah di daerah pemukian desa Kafr Hamra, kata Ammar, Selain itu serangan juga dilancarkan ke wilayah yang dikuasai kubu oposisi tepatnya menargetkan daerah Haritan dan Anadan juga masih di provinsi Aleppo.
Abu Ammar tidak mengatakan, apakah ada anggota faksi oposisi FSA (Free Syrian Army) yang tewas ataupun terluka akibat serangan itu.
Menurut sumber lokal lain, yang berbicara secara anonim karena takut akan keselamatan jiwanya, dilaporkan bahwa pertempuran sengit meletus pada hari Kamis (07/07/2016) antara pasukan rezim Assad dan faksi oposisi di daerah Al-Malah bagian utara Aleppo, yang diikuti oleh serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur rezim Syiah Nushairiyah itu.
Sumber yang sama juga mengatakan bahwa pasukan rezim Assad telah bergerak maju ke wilayah strategis Al-Castello Road, yang merupakan satu-satunya akses jalur keluar untuk kubu oposisi dari kota Aleppo.
“Kubu Oposisi, bagaimanapun, telah berhasil menghentikan pergerakan maju pasukan rezim,” katanya.
Pada hari Rabu (06/07/2016), Angkatan Bersenjata rezim Assad telah mengumumkan gencatan senjata nasional selama 72 jam untuk diterapkan di seluruh wilayah Suriah dari pukul 01:00 pagi Rabu dinihari hingga Jumat tengah malam.
“Gencatan senjata harus diterapkan di semua wilayah di Republik Arab Suriah untuk jangka waktu 72 jam mulai dari pukul 01:00 pagi tanggal 6 Juli sampai dengan waktu tengah malam tanggal 8 Juli,” demikian menurut laporan kantor berita SANA, media milik rezim Suriah yang mengutip intruksi Jenderal militer Assad. [IZ]