GAZA, (Panjimas.com) – Hampir 3.000 warga Palestina yang berasal dari wilayah Jalur Gaza memasuki wilayah Mesir melalui perbatasan Rafah selama seminggu terakhir, demikian pernyataan otoritas perbatasan Gaza-Rafah, hari Selasa (05/07/2016).
“Dalam lima hari terakhir [ketika perbatasan Rafah dibuka], sebanyak 2.961 orang – termasuk mahasiswa, pasien medis dan para pemegang residensi asing – berangkat dari Jalur Gaza ke wilayah Mesir,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh otoritas perbatasan Gaza-Rafah.
Selama periode yang sama, masih menurut pernyataan otoritas perbatasan, bahwa sebanyak 1.620 warga Palestina telah memasuki Gaza dari wilayah Mesir, sementara itu 159 warga Gaza ditolak masuk ke Mesir dengan alasan yang tidak disebutkan.
Pada tanggal 29 Juni, pihak berwenang Mesir mengumumkan bahwa perbatasan Rafah akan dibuka – di kedua arah – selama lima hari berturut-turut yang berakhir Senin malam.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza, lebih dari 20.000 warga Gaza sedang menunggu untuk menyeberang ke Mesir melalui perbatasan Rafah, yang merupakan satu-satunya akses jalan bagi warga Gaza ke dunia luar yang tidak berada di bawah kendali zionis Israel.
Sejak penggulingan Presiden Mesir Mohamed Morsi melalui kudeta militer tahun 2013, Mesir telah menutup rapat perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Selama tahun lalu, pemerintah Mesir hanya membuka jalur penyeberangan tersebut selang waktu total 21 hari, demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Periode panjang penutupan perbatasan Rafah telah membuat sekitar 1,9 juta penduduk wilayah Jalur Gaza berada di ambang bencana kemanusiaan, demikian mengutip laporan AA. [IZ]