SANA’A, (Panjimas.com) – Setidaknya 20 militan Syiah Houthi dan pasukan sekutu-nya tewas hari Sabtu (25/06/2016) dalam bentrokan dengan para pejuang sunni pro-pemerintahan Yaman di ibukota Sana’a, dilansir oleh AA.
Dalam sebuah postingan melalui akun Facebook, Komandan lokal Abdullah al-Shandaki mengatakan sebannyak 20 Syiah Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh tewas dalam serangan di lokasi pasukan pro-pemerintah di Distrik Nahm, sekitar 50 km di timur ibukota Sana’a.
“Banyak dari pasukan Syiah Houthi dan pasukan pro-Saleh menderita luka-luka dalam serangan itu,” katanya.
Menurut al-Shandaki, seorang pejuang pro-pemerintah tewas dan lima lainnya mngelami luka-luka dalam bentrokan.
Tidak ada komentar dari kelompok Syiah Houthi terkait klaim komandan al-Shandaki.
Yaman telah mengalami situasi kekacauan sejak akhir tahun 2014, ketika kelompok Syiah Houthi dan sekutu-sekutu mereka menyerbu ibukota Sanaa dan beberapa bagian lain wilayah Yaman. Situsasi ini memaksa Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi dan pemerintahannya yang didukung oleh Arab Saudi untuk sementara mengungsi ke Riyadh.
Pada bulan Maret tahun lalu, koalisi militer negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan kampanye militer besar-besaran di Yaman, bertujuan untuk membalikkan kondisi pertempuran melawan Syiah Houthi dan memulihkan pemerintahan Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi.
April 2016, pemerintah Yaman dan Syiah Houthi mengadakan pembicaraan damai yang difasilitasi PBB di Kuwait dengan tujuan menyelesaikan konflik Yaman, di mana, menurut perhitungan PBB, lebih dari 6.400 orang telah tewas dan 2,5 juta warga Yaman lainnya terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka. [IZ]