STOCKHOLM, (Panjimas.com) – Sebagian Muslim Skandinavia selama Ramadhan menjalani puasa selama hampir 22 jam. Waktu panjang ini dialami oleh Umat Islam di kota Kiruna, Swedia bagian utara dan kota Tromso di Norwegia, dilansir oleh AA.
Selain itu, Muslim yang tinggal di Helsinki, Stockholm, Oslo dan Kopenhagen menjalani puasa lebih cepat selama hampir 20 jam, demikian pernyataan Fatih Mehmet Karaca, Konselor Urusan Sosial dan Agama Turki di Stockholm.
Mehmet Karaca mengatakan bahwa Muslim yang tinggal di lokasi-lokasi yang jauh akan menjalankan praktik ibadah mereka selama periode waktu yang sama setelah penelitian-penelitian yang diperlukan oleh Komisi Fatwa dan Penelitian Dewan Muslim Eropa selesai.
Deklarasi terkait waktu bersama ini akan diumumkan untuk menghilangkan praktek-praktek ibadah yang berbeda mengenai waktu shalat dan kalender Islam bagi umat Islam di seluruh dunia. Karaca mengatakan Departemen Khusus Agama akan bertanggung jawab untuk tugas ini. Karaca menekankan bahwa umat Islam di kota-kota tertentu di Swedia dan Norwegia diperbolehkan untuk menunaikan delapan rakaa’at Sholat Tarawih saat mereka sedang menjalani puasa mereka yang hampir selama 20-22 jam setiap hari selama bulan Ramadhan.
“Ada aturan yang ditetapkan oleh Direktorat Urusan Keagamaan. Namun, karena kondisi khusus mereka, mereka [Muslim Skandinavia] diizinkan untuk mempersingkat shalat Tarawih. Di bulan Ramadhan tahun lalu, praktek serupa juga dilaksanakan setelah adanya permintaan warga,” kata Mehmet Karaca.
Karaca mengatakan bahwa ibadah puasa yang panjang selama berjam-jam (20-22 jam) tidak mempengaruhi umat Islam di Stockholm.
“Muslim di Stockholm menjalankan ibadah puasa selama 20 jam setiap harinya. Sementara itu, Ketika Anda melakukan perjalanan lebih jauh ke bagian utara Stockholm, masa waktu berpuasa meningkat menjadi selama 22 jam.
Namun, karena cuaca disini yang tidak panas, kami tidak menderita dehidrasi dan dapat menjalankan puasa dengan mudah sampai batas-batas tertentu,” kata Fatih Mehmet Karaca.
Yayasan Islam di Swedia dan Departemen Agama bekerja keras untuk mempersiapkan program Ramadhan yang komprehensif bagi umat Islam. “Kami menunaikan sholat Tarawih secara berjama’ah, berbuka puasa bersama-sama dan memperdengarkan tilawah Al Quran di Masjid-Masjid,” katanya.
Menurut Jadwal Ramadhan yang diterbitkan Direktorat Urusan Agama, Umat Islam yang tinggal di Reykjavik, Islandia, akan berpuasa selama 22 jam dan 34 menit, ini merupakan durasi puasa terpanjang di dunia.
Sementara itu di Ushuaia, Argentina, di sisi lain, umat Islam disana memiliki masa puasa terpendek, hanya 8 jam dan 57 menit
Kongres Internasional Persatuan Kalender Hijriah di Istanbul 2017
Ketika ditemui oleh Anadolu Agency, wakil-wakil dari Komisi Fatwa dan Penelitian Dewan Muslim Eropa sedang berkumpul di Stockholm untuk menyelesaikan rincian waktu untuk waktu ifhtar (makan malam untuk berbuka puasa) dan sahur (waktu makan sebelum fajar) sehingga Muslim di negara-negara Skandinavia dapat menjalankan ibadah puasa sesehat mungkin. Wakil Ketua DIB, Ekrem Keles dan perwakilan-perwakilan Dewan Tinggi DIB juga menghadiri pertemuan tersebut.
Mehmet Karaca mengatakan panduan komprehensif akan disiapkan untuk tahun depan, ini meliputi Jadwal Puasa Ramadhan dan Waktu Sholat yang lebih detil untuk semua umat Islam di negara-negara Skandinavia.
Beberapa anggota Dewan Eropa Komisi Fatwa dan Penelitian melakukan kunjungan lapangan ke kota Kiruna untuk mengamati peristiwa matahari terbit dan terbenam, kata Karaca.
Para anggota Komisi Fatwa dan Penelitian kemudian saling membagi hasil-hasil temuan mereka dalam pertemuan di Stockholm itu. Setelah hasil temuan tersebut diulas dan dinilai, hasil temuan akan dipresentasikan pada Kongres International Persatuan Kalender Hijriah (International Union of Lunar Months and Hijri Calendar Congress), . Mehmet Karaca mengatakan kongres internasional tersebut akan diselenggarakan oleh Dewan Tinggi DIB, di Istanbul, Turki tahun 2017. Kongres ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk membahas praktek-praktek puasa ramadhan yang berbeda yang muncul karena kalender Hijriah.[IZ]