JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin mengatakan penculikan tujuh anak buah kapal asal Indonesia bukan dilakukan Abu Sayyaf. Hal itu berdasarkan informasi intelijen yang didapatnya.
“Mereka bukan diculik oleh Abu Sayyaf, tapi sempalan mantan gerakan Abu Sayyaf,” ucap Ade pada Jum’at (24/06).
Menurut Ade, motif kelompok tersebut bukanlah ideologis, melainkan pragmatis. Ade menilainya termasuk tindakan premanisme dan vandalisme. Karena itu, tidak perlu penanganan secara militer, cukup dengan pendekatan persuasif.
“Tapi tetap harus bekerja sama dengan pemerintah setempat,” ujar Ade. Demikian seperti dikutip Tempo.
Ade percaya kepada aparat yang menangani, karena pemerintah pasti sudah menyiapkan langkah-langkah tertentu. Hal ini melihat dari pembebasan-pembebasan sandera yang dilakukan pada kasus sebelumnya.
Ade menuturkan, kalau bisa, proses pembebasan dilakukan secepatnya. “Karena sudah tahu apa yang harus dilakukan terkait dengan sandera,” kata Ade.
Kabar penculikan ini bermula dari pernyataan Megawati Ahmad, istri salah satu anak buah kapal TB Charles yang bernama Ismail. Megawati sempat dihubungi suaminya yang meminta menyampaikan pesan dari penyandera kepada pihak perusahaan.
Kapal berbendera Indonesia itu berlayar ke Filipina pada awal Juni 2016 dengan muatan batu bara dan 13 awak. Kapal itu rencananya kembali ke Samarinda pada hari ini atau besok.
Dari keterangan Megawati yang tersebar secara berantai, tujuh orang disandera, sementara enam lain ditinggal di kapal. Kelompok penyandera meminta uang tebusan 20 juta ringgit. [TM]