DOHA (Panjimas,com) – Sabtu lalu Pengadilan Tinggi Mesir telah menjatuhkan putusan akhir dalam persidangan bagi 11 orang terdakwa, termasuk diantaranya adalah Presiden Morsi dan wartawan Al Jazirah, mereka dituduh membocorkan rahasia negara ke Qatar, dilansir The Star.
Morsi, bersama dengan 10 terdakwa lainnya, dituduh oleh pihak berwenang Mesir yang juga dibekingi oleh kubu militer Mesir, telah menjadi mata-mata Qatar dan membocorkan dokumen-dokumen rahasia ke negara Teluk itu selama satu tahun menjabat sebagai Presiden.
Selama sesi Persidangan hari Sabtu (18/06/2016) akhir pekan kemarin, Pengadilan Mesir juga mengumumkan hukuman mati terhadap enam terdakwa lainnya karena diduga menjadi mata-mata untuk Qatar.
Pihak Kemlu Qatar langsung mengkritik putusan Pengadilan Tinggi Mesir dalam kasus spionase yang menghubungkan mantan Presiden Mesir Mohammad Morsi dengan Pemrintah Qatar. Morsi dituduh Pengadilan Tinggi Mesir telah membocorkan rahasia negara kepada Qatar.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Sabtu malam (18/06/2016), Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa putusan itu tidak berdasar.
“Meski belum final, putusan ini tidak berdasar bertentangan dengan kebenaran dan mengandung klaim menyesatkan yang bertentangan dengan kebijakan negara Qatar terhadap semua negara saudara termasuk Mesir,” kata Direktur Informasi Kementerian Luar Negeri Qatar, Ahmed Al-Rumaihi.
“Tuduhan spionase untuk Qatar terhadap mantan presiden dan media mengejutkan dan tidak dapat diterima,” ujar Rumaihi mengutip The News Arab.
Rumaihi menambahkan bahwa vonis tersebut tidak memiliki keadilan yang tepat.
Hubungan antara Mesir dan Qatar telah penuh dengan ketegangan dan kecurigaan sejak penggulingan Presiden Morsi oleh kudeta militer pada tahun 2013.
Mesir dibawah pemerintahan As-Sisi mengklaim bahwa Qatar membahayakan keamanan nasional dengan mendukung kelompok-kelompok Islam, termasuk Ikhwanul Muslimin (IM), yang kini dilarang di Mesir dan telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah.
Kairo juga menuduh jaringan Al Jazeera yang berbasis di Doha sangat mendukung Ikhwanul Muslimin dan kelompok-kelompok Islam lainnya. [IZ]