JAKARTA, (Panjimas.com) – Menko Kemaritiman Rizal Ramli menyebutkan bahwa untuk memberantas korupsi yang sudah semakin banyak harus dilawan dengan cara berjamaah. Semua elemen masyarakat harus bersatu membudayakan gerakan antikorupsi.
Konvensi Antikorupsi yang diselenggarakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah turut menghadirkan sejumlah tokoh di antaranya; Ketua KPK Agus Rahardjo, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil, Bupati Bojonegoro Suyoto dan perwakilan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo.
“Statistiknya bikin malu kita. Bupati ratusan yang kena. Menteri, makin lama juga makin banyak. Begitu juga anggota dewan. Jadi korupsi berjamaah juga harus dilawan dengan berjamaah,” ujar Rizal Ramli dalam Konvensi Antikorupsi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016), seperti dilansir detik.
Kondisi ini menurutnya, bermula dari gaji rendah yang diterima oleh para aparatur negara. Namun, ada juga kelompok orang yang melakukan korupsi meskipun sudah memiliki kemapanan.
Rizal berharap adanya pembiayaan bagi parpol oleh negara. Tetapi, pembiayaan ini tidak boleh dilepaskan dari pengawasan, agar tidak terjadi penyalahgunaan.
“Harus ada reformasi dalam sistem politik kita. Terutama sistem pembiayaannya. Jadi kalau kita ingin perbaiki politik di Indonesia. Kita harus biayai parpol. Pembiayaan sebanyak Rp 15 triliun dibagikan ke parpol-parpol. Hanya itu yang bisa kita lakukan pada reformasi parpol,” tutur Rizal.
Rizal juga mengingatkan agar parpol menjaga integritas. Dengan integritas yang dipunya, maka parpol akan memperjuangkan kepentingan rakyat. [DP]