JAKARTA (Panjimas.com) – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menunjukan sikap temperamentalnya. Kali ini dia mengamuk dan memarahi seorang wartawan ketika melontarkan sebuah pertanyaan saat sesi doorstop di Balai Kota DKI Jakarta.
Namun pertanyaan gubernur yang biasa disapa Ahok itu dianggapnya bersifat mengadu domba.
Kemarahan mantan Bupati Belitung Timur itu berawal dari penjelasan dia bahwa dirinya tidak tahu menahu soal aliran dana yang masuk ke kantong Teman Ahok dari pengembang reklamasi.
Kemudian Ahok menjelaskan bahwa ia adalah seorang yang jujur, dengan tidak terbuktinya ia bersalah dalam kasus Rumah Sakit Sumber Waras.
Namun penjelasannya itu berbuntut panjang hingga salah seorang wartawan bertanya, “Berarti tidak ada pejabat lain yang sehebat bapak?” ujar wartawan tersebut.
Mendengar pertanyaan itu, Ahok langsung naik pitam dan menuding bahwa wartawan tersebut berusaha untuk membuatnya diadu domba.
“Bukan begitu, banyak pejabat (hebat). Saya cuma katakan, maksud saya nggak usah ngadu domba, saya cuma minta bandingkan, untuk punya pikiran. Anda kan menuduh saya tidak jujur,” ujarnya di kompleks Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
Di puncak amarahnya, mantan kader Partai Gerindra itu mengusir sang wartawan tersebut dan melarang untuk mewancarainya setelah menanyai media tempat wartawan itu bekerja.
“Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut,” sambungnya dengan nada membentak.
Setelah puas dengan semprotannya itu, Ahok langsung beranjak ke ruang kerjanya. Namun, tak berselang lama, Ahok kembali keluar dari ruangannya dengan muka penuh emosi dan kembali memarahi wartawan yang sempat dianggapnya berusaha mengadu domba.
“Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak balik adu domba. Pokoknya nggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara,” tutupnya dengan nada kesal. [AW/JawaPos]