SOLO,(Panjimas.com) – Edi Lukito Ketua Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menanyakan perijinan RS Siloam terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pada Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) saat audiensi di Balaikota Solo di jalan Jend. Sudirman no 2, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (9/6/2016).
“Yang membuat kaget saya kemarin pak Budi ngomong iki AMDALe wis enek di ijinke diterbitke. Yo ora mungkin to mas, saya kemarin ketemu pak Toto, AMDAL belum terbit kok. Trus saya berpikir, yang memberi informasi ngotot saya juga ngotot nah ini pasti kan ada yang benar. Maka saya minta keterbukaan jangan sampai nanti jadi perang frontal” ujar Edi.
Menanggapi hal tersebut, Achmad Purnomo Wakil Walikota menyerahkan pada Toto Amanto kepala BPMPT untuk memberikan informasi secara terbuka.
“Untuk yang Siloam tadi kenapa kok ijinnya sudah keluar, informasi diberikan saja supaya fear” kata Purnomo.
Sementara itu Toto Amanto berkilah bahwa dirinya sebagai kepala BPMPT hanya bertugas dalam ranah administrasi. Menurutnya tidak ada PT yang bernama Siloam justru yang ada adalah PT Mayara Harapan. Terkait ijin dirinya wajib mengeluarkan jika semua dokumen sudah lengkap.
“Sekali lagi ranahnya memang seperti itu, kalau kami langsung nyabut ya tidak bisa, harus ada administrasi dan teknisnya. Kami diciptakan seperti itu ranahnya kami administrasi, kenapa sekarang seperti itu? supaya cepat, orang minta ijin datang ke BPMPT bisa langsung jadi” ucap Toto.
Toto melanjutkan jika ada komplin dari masyarakat tentang perijinan dirinya tidak dapat menyelesaikan sendiri, namun perlu dokumen yang diajukan pihak-pihak yang keberatan setelah disetujui oleh Walikota.
“Saya setuju jenengan (anda.red) nyusun dokumen keberatannya pada waktu pengajuan AMDAL itu. nanti kalau air sumur habis bagaimana, nanti kalau jalannya macet gimana, setelah itu mengawasi. Kalau menyalahi pemerintah yang mengeksekusi” pungkas Toto. [SY]