JAKARTA, (Panjimas.com) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras serangan teror bom di Istanbul, Turki, Selasa, pukul 08.15 waktu setempat.
Pemerintah dan rakyat Indonesia melalui keterangan resmi dari Kemlu yang diterima di Jakarta, Selasa (07/06,2016), menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada rakyat dan pemerintah Turki, khususnya bagi korban dan keluarga korban. Demikian seperti dikutip dari Antara.
Ledakan bom dengan kendali jarak jauh terjadi di Distrik Vezneciler yang mengakibatkan empat warga sipil dan tujuh polisi meninggal dunia, sementara puluhan lainnya luka-luka.
Distrik Vezneciler adalah distrik yang sibuk dan merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Turki.
Seorang WNI bernama Azwar Abadi Arsyaddi, mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Istanbul, juga dilaporkan terluka akibat ledakan tersebut, namun hanya luka ringan di kepala.
Berdasarkan keterangan pers dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki, Arsyad luka ringan di kepala akibat plafon ruangan kelasnya ambruk akibat getaran bom.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan Konsulat Jenderal RI di Istanbul akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki untuk memonitor situasi secara dekat.
KJRI Istanbul juga mengimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target teror.
Sedangkan bagi WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.
Berdasarkan data KJRI Istanbul, saat ini terdapat sekitar 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki. [TM]