SOLO, (Panjimas.com) – Sudah 8 tahun ini, kegiatan buka puasa bersama di bulan Ramadhan bersama elemen umat Islam Solo dan warga digelar di depan rumah Hardono Jalan MT. Haryono, Manahan, Solo. Acara Ramadhan kali ini pun tidak jauh berbeda, terlihat kemeriahan anak-anak maupun warga yang hadir dari pantauan panjimas, rabu (8/6/2016).
Menurut ustadz Yusuf Suparno sekjen Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), selain berdakwah dalam membentengi aqidah umat, kegiatan ini untuk membendung upaya kristenisasi. Karena didepan rumah Hardono berdiri megah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan, Solo.
Hal ini di amini Wasono sebagai panitia acara. Dirinya menyampaikan bahwa gereja tersebut telah 12 tahun berturut membagikan buka puasa saat bulan Ramadhan tiba.
“Gereja itu dulu sudah 12 tahun membagikan makanan berbuka, setelah kita protes dan dialog, kita ambil peran, maka kita adakan di sini, rumah bapak Hardono. Ini sudah 8 tahun berturut-turut” ucapnya.
Pada buka puasa bersama kali ini, Ustadz Ridwan dari Forum Silaturrohmi Antar Masjid (FOSAM) memberikan tausiyah tentang 4 sikap dibulan Ramadhan. Dirinya juga mengajak mencari solusi dalam beribadah agar istiqomah.
“Pertama sikap acuh tak acuh dengan datangnya ramadhan, kedua adalah bulan puasa sebagai bulan yang sangat berat. Yang ketiga jamaah sekalian, adalah orang yang bersikap hanya menggugurkan sebagai syari’at kewajiban. Yang terakhir sikap menyambut ramadhan sebagai kebutuhan” ucap Ridwan.
Ridwan menyeru pada jamaah yang hadir kala itu, hendaklah ramadhan sebagai kebutuhan. Menurutnya tujuan dari puasa menjadikan orang bertaqwa dapat tercapai jika menganggap dan bersikap ibadah puasa sebagai kebutuhan. [SY]