SOLO,(Panjimsa.com) – Hari kedua bulan Ramadhan 1437 H, Tausiyah Pencerahan Ramadhan di masjid Istiqlal Sumber Krajan, Banjarsari, Solo diisi ustadz Sunari ketua Yayasan PPKU Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Solo, Senin malam (6/6/2016).
Sebelumnya ustadz Sunari telah menuntun lafadz syahadat bersama Martinus Nugroho Tj pemuda Katholik yang berniat masuk Islam. Dirinya kemudian menyampaikan meteri bertema “Ringan Amalnya, Dasyat Nilainya”.
“Seperti yang dijanjikan Rosulullah, Apa yang sangat ringan, yang paling kecil, namun pahalanya luar biasa. Suatu ketika Rosulullah pernah menyampaikan pada sahabat. Apakah kamu mau aku tunjukkan sesuatu, yang dengannya Allah menghapus dosa dan meningkatkan derajat, kemudian para sahabt menjawab mau ya Rosul, maka sempurnakanlah wudhu walaupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan!” ucap ustadz Sunari.
Menurut ustadz Sunari mengapa Rosul mengucap sempurnakanlah bukan barang siapa telah berwudhu? Ini menunjukkan umat Islam akhir jaman rata-rata kalau wudhu kurang sempurna.
“Menurut syekh Utsaimin kondisi yang tidak menyenangkan adalah waktu menjelang shubuh” tambahnya.
Memperbanyak langkah ke masjid adalah amal yang juga ringan banyak pahala, menurut ustad Sunari. Kemudian amal selanjutnya adalah menunggu sholat wajib kemudian melakukan sholat sunnah. Jika orang dapatkan amal tersebut, ustadz Sunari berujar orang tersebut mendapatkan pahala Ribath seperti orang berjihad.
“Perjalanan ke masjid itu berat, sekalipun orang yang kaya bisa pergi ke Hongkong, ke Singapura, ke Bali, namun untuk pergi ke masjid? Wow itu sangat berat” imbuhnya.
Amal selanjutnya imbuh ustadz Sunari adalah mengerjakan sholat fajar, karena pahala sholat fajar fadhilahnya mendapatkan dunia seisinya.
“Jenengan (anda.red) kalau mau ngitung pahala sholat fajar gak mungkin bisa. Lho kenapa, seperti jenengan itu punya tanah sak bumi ini dijual, kiro-kiro regane piro? Ya itu pahala jenengan itu seperti itu” pungkasnya. [SY]