SOLO, (Panjimas.com) – Banyaknya tempat mesum di Kota Solo yang berkedok Salon dan Spa membuat sejumlah ormas Islam terus berupaya untuk menutup satu persatu. Setelah berhasil menutup salon D’Amor, Dianess dan Jelita. Kini giliran salon ND dan Spa Seven Eleven yang berada di Kecamatan Serengan. Hal ini terpaksa dilakukan karena tak ada langkah positif yang dilakukan oleh Walikota Solo Hadi Rudyatmo.
Aksi massa diawali dengan mendatangi Salon ND yang berada di Jalan Sadewo 33 Dawung Serengan. di tempat tersebut para aktivis anti maksiat berhasil menemukan lelaki hidung belang dan sejumlah pelacur. Beberapa buah alat kontrasepsi berupa kondom juga berhasil ditemukan.
Tak berapa lama Kapolsek Serengan AKP Bowo Haryanto datang ke salon ND dan memeriksa sejumlah pelacur yang ada.
Usai menggrebeg salon mesum ND massa kemudian melanjutkan aksinya ke tempat maksiat berupa SPA yang berada di Jalan Yos Sudarso. Spa tersebut bernama Seven Quen dulunya bernama Spa Puma. Ditempat tersebut ditemukan empat wanita yang bersembunyi di lantai tiga yang bertelanjang dada.
Endro Sudarsono selaku Humas LUIS kepada Panjimas menyebutkan bahwa aksi ini terpaksa dilakukan karena surat yang dikirimkan ke Walikota Solo dan Kapolres Soro tidak diindahkan.
“Artinya indikasi mesum sudah ditemukan harusnya ada pencabutan ijin. Mengapa Walikota Solo tidak tegas dalam mensikapi persoalan ini.” ujarnya Jumat (3/6/2016).
Ormas Islam menuntut agar salon ND dan Spa Seven Queen agar ditutup dan dicabut ijinnya. Karena ditemukan sejumlah pelanggaran.
“Jika tidak maka kami khawatir akan ada massa yang besar lagi dalam melakukan penutupan tempat-tempat maksiat” tegasnya.
Dari pantauan reporter Panjimas dilapangan sebenarnya sejumlah warga sekitar resah dengan keberadaan spa Seven Queen namun dalam kenyataanya aparat kepolisian dan pemkot Solo terkesan membiarkan. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Spa Seven Queen dikelola ole oknum TNI aktif. [RN]