SOLO, (Panjimas.com) Peluh keringat dan tetes air mata warga Laweyan terlihat saat mengikuti sholat dan do’a bersama menolak Sistem Satu Arah (SSA) di ruas Jalan Dr. Rajiman, Laweyan, Solo, Sabtu (4/6/2016). Aksi keempat kalinya ini dilakukan pada jam 9 pagi dengan diikuti hampir 300 an warga Laweyan.
Tak ayal pengguna jalan terpaksa beralih mencari jalur menuju jalan Slamet Riyadi, Solo. Aksi ini diharapkan mendapatkan perhatian Presiden Jokowi, menurut informasi pada hari tersebut dirinya berada di Solo.
Beberapa orang menggelar spanduk bertuliskan “Pak Jokowi Piye Iki Kuthomu Samsoyo Ajur” di tengah jalan tepat berada didepan aksi digelar.
Ustad Muhammad Ali memimpin sholat dan do’a bersama hampir selama satu jam. Dirinya mengakui bahwa tidak ada hubungan antara sholat dengan kebijakan SSA yang telah diterapkan Pemkot Solo.
“Sesungguhnya tidak ada hubungannya sistem satu arah ini ya Allah, tetapi gara-gara sistem ini ya Allah, ekonomi kami banyak merosot ya Allah, kami banyak yang lapar ya Allah, anak-anak dan nenek-nenek yang pergi ke masjid tidak berani datang, takut menyebrang jalan ya Allah” ucap ustadz Ali.
Ustadz ali memohon kepada Allah untuk memberikan hidayah pada penguasa yang telah berbuat dholim. Namun jika hal itu tidak pantas maka dirinya meminta untuk membinasakan para pemimpin tersebut.
“Saat ini ya Allah, usaha kami tidak didengar penguasa ya Allah, jika kebijakan yang tidak bijak ini ya Allah, apakah mereka memaksa kami untuk memakan yang haram, mereka memaksa kami berbuat yang tidak baik. Ini hanya cara-cara PKI ya Allah, tumpaslah PKI ya Allah” pinta ustadz Ali. [SY]