JAKARTA, (Panjimas.com) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap Mahad Aly, yang belum lama ini diresmikan pemerintah sebagai perguruan tinggi keagamaan berbasis pesantren, dapat mengatasi krisis ulama di Indonesia.
“Guna menjaga tradisi, mahad ini agar terus fokus pada ilmu ke-Islaman berbasis kitab kuning,” kata Lukman belum lama ini.
Dirinya menyatakan tradisi melahirkan ulama yang menguasai kitab kuning, harus terus dipelihara dan selaras dengan konteks kekinian.
Lukman juga mengharapkan Mahad Aly dapat mengembangkan keilmuan agama di tingkat perguruan tinggi dengan basis kitab kuning. Nantinya, dapat lahir akademisi-ulama yang berkualitas keagamaannya dan berwawasan cinta Tanah Air.
“Pesantren tidak hanya menjadi lembaga keagamaan Islam saja tetapi juga lembaga pendidikan yang punya sejarah panjang, tidak hanya menjaga tradisi yang baik yang telah diwariskan oleh pendahulu kita. Tradisi nilai keagamaan di masyarakat kita tumbuh bersama dengan nila-nilai ke-Indonesiaan,” katanya seperti dilansir Antara.
Pondok pesantren harus memperkuat diri dalam berbagai bidang sesuai kebutuhan masyarakat, terlebih di era digital yang menuntut perubahan cepat. Kondisi kekinian sedikit banyak mempengaruhi perkembangan ponpes.
“Bagaimana output pesantren tetap memiliki signifikasi bagi persoalan kebangsaan kita. Ini untuk pendidikan tinggi ponpes, untuk kita pikirkan perkembangannya di masa mendatang,” ujarnya. [TM]