DAMASKUS, (Panjimas.com) – Sebanyak 24 Rumah Sakit Suriah di wilayah yang dikuasai oleh kubu oposisi dilaporkan telah menjadi target penghancuran oleh jet-jet tempur Rusia selama delapan bulan terakhir, hingga kini 11 Rumah Sakit telah hancur total, seperti dilansir oleh Anadolu.
Rumah Sakit tersebut terletak di Provinsi Aleppo, Idlib, Latakia dan Deraa. Bahkan Rumah sakit yang dikelola oleh organisasi relawan internasional, Doctors Without Borders, (Dokter Tanpa Batas) telah menjadi target penghancuran militer Rusia dan rezim Assad di kota Maaret al-Numan di Idlib al-Watan serta Rumah Sakit Orient di Jisr al-Shughour.
Selain itu sebuah Rumah Sakit di wilayah timur laut Latakia, yang dikelola oleh Doctors Without Borders, juga terkena imbas serangan brutal rezim Assad dan militer Rusia.
Bahkan, serangan-serangan brutal jet tempur Rusia telah memaksa tujuh Rumah Sakit di Provinsi Deraa, untuk menghentikan kerja operasional mereka demi alasan keamanan.
Sementara itu hari Senin awal pekan ini (30/05/2016), sebanyak 23 orang telah tewas dan 35 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara militer Rusia terhadap beberapa daerah di provinsi Idlib, ini termasuk Rumah Sakit Al-Watani dan Ibnu Sina.
Dengan adanya penargetan Rumah Sakit dan pusat kesehatan di Aleppo, telah meningkatkan tekanan pada pelayanan Rumah Sakit lapangan yang diperuntukkan sejumlah besar warga Suriah, meskipun masih kurangnya fasilitas yang memadai. [IZ]