BOGOR, (Panjimas.com) – Salah satu pendiri Jurnalis Islam Bersatu (JITU) Adhes Satria Sugestian berharap bahwa jurnalis Islam benar-benar bersatu bukan hanya sekadar jargon dan JITU bukan hanya sekadar organisasi tetapi bisa menjadi komunitas dan jamaah yang senantiasa mengutamakan persaudaraan dan kebersamaan.
“Saling melempar senyum, Membangun solidaritas dengan cara membantu jika ada yang kesulitan, dan menjenguk jika ada yang sakit.” ujar Ades dalam acara Dauroh kedua perekrutan anggota JITU di Villa Dewi Sri, Cisarua, Bogor, Sabtu (28/5/2016).
Tidak hanya itu, anggota Divisi Investigasi dan Wacana Publik Adhes Satria Sugestian pun menginginkan agar Jurnalis Islam Bersatu (JITU) tidak hanya memikirkan banyaknya jumlah anggota tetapi kualitas jurnalis Islam dilupakan.
“Tidak sekadar memikirkan kuantitas tetapi juga kualitas,” tuturnya.
Sebelumnya, dihadapan para peserta dauroh kedua perekrutan anggota JITU, Adhes telah menjabarkan sejarah berdirinya JITU. Hal ini nampak dari raut wajah para peserta dauroh sangat serius mendengarkan dengan seksama alur perjalanan JITU mulai dari berdirinya hingga saat ini.
Oleh karenanya, Adhes sebagai salah seorang pendiri JITU yang juga sekaligus anggota Divisi Investigasi dan Wacana Publik sangat mengharapkan agar setiap peserta tidak hanya sekadar bergabung dalam JITU, tetapi juga berperan aktif membangun JITU dan membela kepentingan umat Islam. [DP]