SOLO, (Panjimas.com) – Maraknya simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) saat ini menuntut umat Islam mewaspadai bangkitnya paham komunis yang dilarang di negara ini. Untuk itu Mayjen (purn) Kivlan Zen mengajak umat Islam Solo bersiap menghadapi jika sewaktu-waktu PKI mengajak berperang.
“Sekarang bersatu tapi jangan memulai, pasang mata dan telinga, kalau mereka memulai mereka harus mengakhiri. Saya sudah peringatkan jangan coba bangkit dan menyerang, kalau bangkit Indonesia kacau balau, perang saudara”ujar Kivlan Zen di Joglo Ar Rohmah, Bratan, Pajang, Laweyan, Solo, Senin (23/5/2016).
Kivlan Zen menceritakan orang PKI telah membuat simposium untuk meminta pada pemerintah diantaranya kejadian 65 merupakan kudeta Suharto, akan dibentuk panitia Ad hoc, dan mengganti undang-undang dan peraturan.
“Maka mereka merekomendasikan pemerintah untuk minta maaf, menyesali kejadian 65 tentang PKI yang terbunuh. Kedua akan dibentuk panitia ad-hoc tentang ini, yang ketiga mencabut TAP MPR no 25 tahun 66 tentang pelarangan komunis untuk dicabut” ucapnya.
Kivlan Zen juga mengatakan bahwa simposium yang akan diserahkan Presiden tersebut juga berambisi mencabut peraturan restrukturisasi TNI dari tingkat Babinsa, Koramil dan Kodim.
“Nah kalau presiden Jokowi menerima, menyesali orang-orang PKI yang terbunuh, undang-undang TAP MPR-nya dicabut. Trus bubarkan itu, apa, kaki tangan kita sudah putus itu yang namanya hansip, sekarang mata kita dicongkel, kuping kita dikorek-korek sudah ndak bisa lihat ndak bisa dengar. O langsung mereka akan nyerang nih, karena sudah tidak ada Babinsa, Koramil, Kodim”katanya.
Kivlan Zen mengetahui jika Indonesia terjadi perang saudara maka komunis Cina akan menyambutnya. Menurutnya tentara merah (tentara Cina) sudah berada di Indonesia yang saat ini bekerja di perusahaan semen ataupun kereta api, oleh karenanya dirinya meminta waspada.
“Orang komunis kalau berkuasa apapun yang terjadi bunuh, bunuh, bunuh. Mau dibunuh? Gak, kita siap? Jangan melawan duluan kalau mereka nyerang kita lawan. Mulai sekarang kumpulkan orang RT, Desa, sudah catat temen kita, nanti kalau terjadi apa-apa tinggal share”imbuhnya.
Kivlan Zen merasa siap jika dirinya diajak apel siaga Solo dalam rangka kesiapan menghadapi bangkitnya komunis, karena dirinya sudah melakukan di daerah Pangandaran.
“Mari kita siap, kompakkan diri pasang mata dan telinga, RT, RW, Lurah pokoknya catat nama yang dukung kita. Karena Solo ini pertama pusatnya gerakan PKI dan umat Islam” tandasnya. [SY]