SOLO, (Panjimas.com) – Kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) perlu diwaspadai, untuk itu Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mengadakan kajian bertema “Waspada Kebangkitan PKI Fakta dan Data” di Joglo Ar Rohmah, Bratan, Pajang, Laweyan, Solo, Senin malam (23/5/2016).
DSKS menghadirkan Mayjend. (Purn) Kivlan Zen sebagai pembicara acara tersebut, terlihat respon masyarakat sangat antusias. Hasil pantauan Panjimas hampir 300 peserta memenuhi ruang joglo Ar Rohmah bahkan meluber sampai diluar jalan.
Kivlan Zen menceritakan sejarah sepak terjang PKI dari awal sampai terjadinya gerakan penculikan para Jendral. Bahkan lebih parah, Kivlan zen membongkar gerakan PKI masih berjalan sampai sekarang.
“Tahun 2017 mereka akan memplokamirkan Republik Cina-Indonesia, saya punya intelejen disana. Ini benar, kalau komunis bangkit mereka memulai kita lawan, siap ta, Solo ini sumbunya. Jangan kita memulai, tapi tetap waspada pasang telinga, mata kalo mereka gerak kita sambut kita lawan” tegasnya.
Turut hadir Prof.DR.dr.H.Zainal Arifin Adnan, Sp.PD ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo pada acara tersebut. Beliau menganggap umat Islam saat ini masih tidur, padahal PKI sudah bangkit.
“Ini yang kita sadarkan, semua punya kewajiban untuk hijrah dan jihad, sejarah ini dibolak-balikkan benar yang diucapkan pak jendral tadi. Sampai yang paling atas juga sampai bingung, aku melu sing endi yo” ucapnya iba.
Sementara itu Ustadz Dr. Muinudinillah Basri MA. memberikan sedikit ungkapan tentang ideologi. Keseimbangan kekuatan menurut ustadz Muin sangat penting untuk itu dirinya minta pada Mayjen Kivlan Zen tetap menjaga TNI untuk bersama umat Islam.
‘Kami dapat kesaksian di Magelang itu ada santri hafidz Quran namun yang menyembelih kyainya karena ideologinya PKI, untuk itu ideologi ini penting. Kami harapkan bapak Kivlan Zen menjaga TNI jangan sampai kemasukan PKI, menjaga TNI dar ideologi PKI” tutupnya. [SY]