MANILA (Panjimas.com) – Presiden baru Filipina kembali membuat komentar yang mencengangkan publik. Dalam sebuah laporan pada Ahad (22/5), Rodrigo Duterte menuduh Gereja Katolik munafik. Tak hanya itu, ia juga menyebut para uskup sebagai “anak pelacur”.
Seperti dilansir the Guardian, Senin (23/5), Duterte mengatakan, Katolik yang sebelumnya mengkritik dan menolaknya dalam kampanye kini meminta bantuan pada pemerintahan.
“Kalian ‘anak-anak pelacur’ apa tidak malu? Kalian meminta begitu banyak bantuan, bahkan dari saya. Kalian tahu lembaga paling munafik? Gereja Katolik,” katanya dalam sebuah laporan yang disiarkan ABS-CBN di situsnya.
Duterte menuduh para uskup meminta uang dari pemerintah. Menurutnya itu merupakan bentuk lain dari korupsi. Duterte mengatakan gereja telah menentang pemilihannya, tapi referendum menunjukkan dia lebih berpengaruh.
“Lihat apa kalian mampu menghentikan saya? katanya.
Para uskup di Filipina telah mengecam Duterte karena menyebut Paus sebagai “anak pelacur” dan bercanda mengenai pemerkosaan misionaris Australia. Gereja Katolik juga baru-baru ini menetang rencana Duterte mengembalikan hukuman mati.
Meski Duterte dibaptis sebagai Katolik, namun penasihat spiritualnya adalah Apollo Quiboloy. Ia merupakan pemimpin Kerajaan Yesus Kristus yakni kelompok agama non-Katolik yang berbasis di Davao. Duterte merupakan mantan walikota Davao yang menjabat selama 22 tahun. [AW/ROL]