LONDON (Panjimas.com) – Naskah Al-Qur’an tertua koleksi Perpustakaan Inggris yang berasal dari abad kedelapan, kini telah sepenuhnya dapat diakses secara online dan telah tersedia di situs British Library’s Digitized Manuscripts site (situs Perpustakaan Inggris khusus digitalisasi naskah), demikian menurut rilis dari British Library, dilansir oleh IINA.
Koleksi Perpustakaan Inggris merupakan salah satu di antara salinan yang paling kuno dari Kitab Suci Al-Qur’an. Naskah itupun terdiri dari 121 lembar yang berisi lebih dari dua-pertiga dari teks lengkap Al-Quran dan merupakan salah satu yang terbesar dari fragmen-fragmen yang dikenal berasal dari kitab Al-Qur’an yang paling awal dan ditulis dalam aksara “Ma’il” – gaya tulisan miring.
Naskah Al-Quran ini dibeli oleh British Museum pada tahun 1879 dari Greville John Chester, seorang Pendeta yang tertarik dengan arkeologi, studi tentang Mesir kuno dan sejarah alam dan dirinya telah melakukan banyak perjalanan ke Mesir dan Wilayah Bangsa Timur, di mana ia memperoleh benda-benda dan naskah-naskah bernilai sejarah.
Benda-benda dan naskah-naskah tersebut sekarang termasuk dalam koleksi lembaga kebudayaan dan perpustakaan besar Inggris. Hal ini sangat mungkin jika Chester memperoleh naskah Al- Qur’an ini ketika ia sedang berada di Mesir.
Untuk diketahui, Manuskrip Al-Qur’an paling awal diproduksi pada abad ketujuh di masa pertengahan menjelang akhir, dan salinan kuno dari periode ini tidak bertahan utuh dan hanya ada dalam fragmen-fragmen.
Manuskrip atau naskah ini berisi tiga seri dedaunan berturut-turut, yaitu mencakup dua-pertiga dari isi teks Al-Qur’an dan merupakan salah satu dari naskah Al-Qur’an tertua di dunia.
Pentingnya naskah Al-Quran ini dan semua naskah awal fragmen Al-Qur’an yang dikenal lainnya adalah bahwa manuskrip-manuskrip tersebut menyediakan satu-satunya bukti yang tersedia untuk pengembangan awal rekaman tertulis dari teks Al-Quran dan membantu terhadap pemahaman tentang bagaimana Kodifikasi awal Al-Qur’an diproduksi.[IZ]