JAKARTA, (Panjimas.com) – Berikut ini tujuh permintaan Umat Islam terkait masalah PKI dan kader-kadernya yang ingin membangkitkan kembali PKI dengan ideologi Komunisme/atheismenya yang sangat bertentangan dengan Ideologi Negara NKRI yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Yang disampaikan oleh FUI saat bertemu dengan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu pada hari ini Jumat (13/5/2016).
Pertama, dalam menangani masalah yang berkaitan dengan PKI, pemerintah harus memuli dari kasus pemberontakan-pemberontakan PKI sejak 1946, bukan hanya setelah 1965.
Kedua, merealisasikan penegakan UU NO 27/1999 Jo PS 107A-E KUHP Jo PS 169 KUHP.
Ketiga, dalam membuat program GBN oleh Kemenhan memasukkan Kurikulum Ketahanan Ideologi, Khususnya Menajamkan Bahaya Ideologi Komunis
Keempat, melibatkan para Ulama dan pesantren dalam Program Bela Negara.
Kelima, menghentikan rencana dan wacana permintaan maaf pemerintah kepada PKI
Keenam, pencarian kuburan massal dihentikan serta menyatakan bahwa PKI adalah pelaku kejahatan kemanusiaan.
Ketujuh, pemerintah menginstruksikan TVRI untuk memutar kembali film g 30 s/pki
“Insyaallah umat Islam siap Berjihad Bersama TNI untuk menghadapi PKI dan seluruh underbouw-nya dan meminta kepada Pemerintah agar tidak meminggirkan umat Islam dalam berbagai kebijakannya termasuk dalam menuduh umat Islam sebagai teroris.” ujar KH. Muhammad Al Khaththath Sekretaris Jenderal FUI.
Selanjutnya kepada seluruh komponen bangsa FUI mendesak untuk melakukan taubat secara nasional dengan kembali Allah SWT dan menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang bertakwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa agar terbuka pintu-pintu keberkahan bagi kehidupan di negeri ini sebagaimana firman Allah SWT:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf 96).[RN]