SOLO, (Panjimas.com) – Agenda Safari Kebangsaan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Zulkifli Hasan salah satunya bersilaturrohmi dengan Pimpinan Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) ustadz Sukino di gedung MTA Solo, jalan Ronggowarsito 111A, Mangkunegaran, Solo, Selasa (10/5/2016).
Zulkifli Hasan beserta rombongan datang sekitar pukul 10:30 wib. di gedung MTA diterima ustadz Sukino bersama jajaran yayasan MTA. Selain mengenalkan program dan kegiatan MTA, Ustad Sukino juga meminta tanggapan Zulkifli Hasan tentang maraknya simbol-simbol PKI di media sosial.
“Negara kita memang sedang sakit, saya rasa tidak ada obatnya kecuali dengan Qur’an dan sunnah. Walaupun Presiden sudah mengumumkan Revolusi Mental, tapi bagaimana caranya merevolusi mental kalau tidak kita kembalikan pada agama. Maka saya yakin negara akan baik jika kembali pada aturan agama”ucap ustadz Sukino.
Ustadz Sukino mengatakan bahwa MTA berdakwah dalam rangka merevolusi mental. Beliau berharap dengan kunjungan ketua MPR tersebut, jika suatu saat dirinya harus mengadu pada MPR, nantinya mendapatkan tanggapan yang positif.
“Saya rasa itu yang saya sampaikan, mohon nasehat beliau, saya masih mengharapkan beliau pada ahad pagi biar didengar seluruh rakyat Indonesia” tandasnya.
Lebih lanjut, Zulkifli Hasan setelah memperkenalkan satu persatu rombongannya, dirinya menjelaskan kedatangannya tidak atas undangan namun sengaja ingin bersilaturrohmi dengan MTA.
“Saya bersyukur, berkali-kali direncanakan saya diundang khotbah Iedul Adha, saya lagi keluar negri, diundang juga acara besar saya lagi umroh, lha hari ini tidak diundang saya datang”ucap Zulkifli yang juga ketua Partai Amanat Nasional (PAN).
Zulkifli merespon apa yang disampaikan ustad Sukino tentang munculnya simbol PKI, dirinya menilai sistem negara saat ini berbeda dengan 18 tahun yang lalu. Bahkan Undang-undang pun mengalami perubahan.
“Memang pak ustad, 18 tahun sudah kita reformasi, jamannya berbeda sama sekali, kalau kita teliti inilah Indonesia baru, dulu yang milih Presiden MPR sekarang rakyat langsung. Bahkan kemarin kita ada seminar konstitusi yang menyampaikan itu ibu Megawati Soekarno Putri. Paparannya ibu Megawati mengatakan kita ini sudah jauh dengan Pancasila”. ucap Zulkifli.
Menurut Zulkifli sekarang nilai-nilai Pancasila sudah bergeser dan semakin jauh dari harapan, untuk itu dirinya menghimbau untuk bersama-sama meluruskan kembali pada identitas negara Indonesia.
“Oleh karena itu MPR sudah sepakat meluruskan dan kembali memiliki halauan negara. Soal maraknya lagi PKI, saya sebagai ketua MPR berkali-kali menerima aktifis korban PKI,dan juga pelanggaran HAM berat, saya sudah menyampaikan tiga kali pada Pemerintah” tandasnya
Menurut Zulkifli dalam menyelesaikan permasalahan PKI, pemerintah perlu berkoordinasi baik masalah hukumnya, maupun rekonsiliasi. Beliau menegaskan hal tersebut dalam rangka menyelesaikan sejarah kelam bangsa.
“Tapi ini dalam rangka menyelesaikan sejarah kelam bangsa kita, kita ingin menyelesaikan luka lama, kita tidak memaafkan dan tidak melupakan. Dalam rangka itulah sekarang ini malah muncul atribut-atribut tersebut” jelasnya.
Zulkifli menambahkan jika ada anak muda beratribut PKI, ada sebagian yang tidak tahu maka perlu dinasehati namun jika ada desain maka perlu diluruskan. Sementara menyinggung tentang TAP MPR yang akan dicabut dirinya menegaskan tidak ada rencana.
“Nah MPR bagaimana soal TAP, saya kira tidak ada rencana mencabut ataupun agenda lain-lain, itu ada sekjennya bisa ditanyakan belum ada agenda rapat dan sebagainya”tambahnya.
Zulkifli menutup pertemuan dengan memberikan apresiasi terhadap MTA karena sangat perlu kajian-kajian dalam membahas Al Qur’an. Menurut beliau sumber dari segala sumber hukum adalah Al Qur’an. [SY]