SOLO, (Panjimas.com) – Ribuan orang tumpah ruah memadati lapangan Kota Barat, Mangkubumen, Banjarsari, Solo, dalam acara Parade Tauhid Tablig Akbar yang diselenggarakan Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS). Dalam acara tersebut DSKS menghadirkan Ustadz Yusuf Mansur ketua PPID Darul Qur’an Indonesia, Sabtu (7/5/2016).
Ustadz Yusuf Mansur mengawali tausiyahnya dengan mengingatkan pada penggerak dakwah agar membuktikan bahwa dirinya selalu mengingat Allah subhanahu wata’ala.
“Jangan kuwatir dengan apa yang terjadi, kuwatirlah kemudian kita tidak kunjung balik kepada Allah subhanahu wata’ala. Kita selaku penggerak dakwah harus menghidupkan malam-malam kita. Kita selaku penggerak dakwah harus menghidupkan masjid-masjid kita. Kita selaku penggerak dakwah nanti dhuhur kita buktikan. Bahwa kita ada bersama Allah subhanahu wata’ala””seru Ustadz Yusuf Mansur.
Ustadz Yusuf Mansur melanjutkan bila orang Islam menginginkan kemenangan maka hendaklah memperhatikan ibadahnya. Menurutnya seorang penggerak dakwah yang meremehkan ibadahnya dan jauh dari mengingat Allah maka Allah akan meninggalkannya.
“Kita bisa berkumpul berpanas-panasan begini, berbicara tentang Allah, berbicara tentang umatnya Rosulullah, berbicara tentang negara, berbicara tentang bangsa. Tapi bagaimana semalam, tapi bagaimana shubuh tadi wahai pemuda, ayyuhas sarrab, ‘aina, kemana kemudian kita akan melangkah, ujian nanti akan datang saudara. Bila saudara, saya dan kita melalaikan ibadah. Maka Allah yang hari ini hadir, maka Allah-lah yang meninggalkan kita pertama, jangan sampai itu terjadi” ujar Yusuf Mansur.
Ustadz Yusuf Mansur mengatakan bila ada sekelompok orang yang taat beribadah, kemudian berdo’a kepada Allah maka Allah akan mengabulkan do’anya untuk turut membela.
“InsyaAllah kita ini sudah menjadi orang yang tinggi, orang yang besar, orang yang terbaik. Persis seperti janji Allah kuntum kalian, kita semua, khoiru ummah, sebaik-baik ummat. Tinggal kita membuktikan saja, InsyaAllah.” ucap Yusuf Mansur.
Lebih lanjut ustadz Yusuf Mansur bersholawat atas nabi Muhammad, bernasyid dihadapan peserta parade tauhid kemudian mohon do’a kepada Allah.
“Kita bersholawat dan berdo’a kepada Allah, Ya Allah sibukkan orang yang berbuat dholim pada kita dengan yang mendholimi lagi. Jadi kita ditengah jangan menjadi kayak ayam yang diadu. Ya allah jangan jadikan kami orang buruan, jangan jadikan kami sasaran, jangan jadikan kami target orang-orang kafir ya Allah” pinta Yusuf Mansur.
Terakhir Yusuf Mansur berharap dalam ceramahnya memohon pada Allah agar memberikan perubahan dengan diawali pada masing-masing pribadi umat muslim.
“Saudara, sebagai akhir dari ceramah ini, saya berharap mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala memberikan perubahan itu diawali pada diri kita. Maka mulai sekarang sebagai penutup bersihkan diri kita semuanya, orang yang menolak nahi munkar harus dimulai buat diri kita sendiri. Jangan sampai pada orang namun dikegelapan malam kita bermaksiat pada Allah subhanahu wata’ala. Kita menyeru orang kembali kepada Allah, namun kemudian Allah memanggil hayya’alash sholah, nih ternyata kita tetep saja tidak datang kepada Allah, maka itu tidak ada keberkahan” tutup Yusuf Mansur. [SY]
Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.
Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560