JAKARTA, (Panjimas.com) – Hanya dalam hitungan jam sejak serangan terakhir Jum’at pekan lalu yang menimpa Aleppo, tagar #AleppoisBurning dan #SaveAleppo memenuhi ragam linimasa di media sosial.
Salah satu kota terbesar di Suriah, kini makin hancur tak berbentuk. Gempuran rezim Asad selama dari dua pekan tanpa henti telah meluluhlantakkan ratusan fasilitas sipil di kota Aleppo.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin mendesak masyarakat Indonesia untuk membantu korban kemanusiaan di Aleppo, Suriah. Dia mengatakan rakyat Suriah telah memanggil begitu nyaring untuk diselamatkan.
“Bagaimana mungkin bangsa Indonesia masih bungkam saat Suriah saat ini telah banjir darah,” katanya di Kantor ACT, Jakarta, Rabu (04/05).
Ia melanjutkan, dengan mendiamkan tragedi yang terjadi di Suriah, sama seperti Indonesia melegitimasi kejadian di Aleppo.
“Bangsa yang tidak beradab adalah bangsa yang mendiamkan masalah kemanusiaan,” tegasnya.
Ahyudin menegaskan, ACT membantu Suriah bukan karena rakyatnya mayoritas beragama Islam, tapi atas nama kemanusiaan.
“Tragedi di Suriah murni kemanusiaan. Hal itu terbukti dari banyaknya negara besar di Eropa yang memberikan bantuan,” pungkasnya.[TM]