SOLO, (Panjimas.com) – Siti Arifah warga Ngemplak Rt 05/29, Mojosongo, Solo membenarkan Kasus pengrusakan dan pelecahan Al Qur’an yang dilakukan Heru Sulistyo Utomo, suaminya. Hal tersebut dikatakan saat di temui Panjimas di Markas Hisbullah, Tegalsari, Laweyan, Solo, Selasa (3/5/2016).
“Penendangan Al Qur’an itu memang terjadi, tapi saya gak lapor duluan, justru mulutnya Heru sendiri yang bilang ke orang lain, lha orang yang diajak ngomong itu mengklarifikasi ke saya, apa bener bu? Iya saya bilang gitu mosok mau bilang tidak wong bener kok”ucap Arifah, PNS di Departemen Sosial tersebut.
Arifah merasa apa yang dilakukan suaminya sudah kelewat batas, untuk itu dirinya berani melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib dengan menunjuk pendampingan hukum pada organisasi Hizbullah Divisi Sunan Bonang. Namun saat ini Arifah justru merasa terancam, karena Heru akhir- akhir ini melakukan ancaman lewat telepon genggamnya.
“Sekarang ini dia (Heru) diluar sana itu mengancam-ngancam saya terus, saya juga nggak nyaman, sampai gak berani pulang saya, nah itulah, karena ini yang dilecehkan Al Qur’an maka saya beranikan diri harus lapor. Lha dia woro-woro ke temen-temen saya, kalo saya sebagai istri mau membunuh dia. Saya tidak punya tujuan membunuh, saya hanya mau melapor, soalnya itu kan sudah bukan urusan saya, ya to mas”ujar Arifah.
Lebih lanjut Arifah menceritakan kejadian pelecehan Al Qur’an yang dialaminya yang dilakukan Heru yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Saat kejadian berlangsung dirinya sempat merasa takut dan cemas dengan apa yang akan dilakukan Heru terhadapnya.
“Itu terjadi hari Selasa (12/4/2016)pagi, dia (Heru) keluar rumah, jam setengah dua saya sholat tahajud, karena saya rutin sholat tahajud dan juga rutin baca Qur’an walau 2 atau 3 lembar semampu saya lah. Kebetulan pas dia pulang kerumah setengah dua juga, dia langsung buka pintu sendiri, diakan punya kunci, terus masuk buka kordin,..pas saya ngaji disitulah dia terus nendang Al Qur’an. Itu terjadinya seperti itu, bukan saya yang ditendang justru malah Qur’annya” kisah Arifah.
Saat ini Arifah tidak berani tidur dirumahnya sendiri karena khawatir dengan ancaman yang terus masuk di telpon genggamnya. Menurutnya Heru yang memiliki pengikut itu hampir setiap hari kirim SMS dengan nada mengancam. [SY]